NURAHMAN sangat memanfaatkan betul momen Ramadan ini. Selain meningkatkan ibadahnya, berinteraksi dengan masyarakat juga dilakukan dalam waktu yang cukup panjang.
Ya, selama Ramadan, Nurahman menyapa warga Desa Pamagersari melalui program tarawih keliling (tarling).
“Tarawih itu kan dianjurkan agar dilakukan secara berjamaah. Pesan salat berjamaah itu ibadah sosial. Dalam agama, ibadah-ibadah sosial lebih diutamakan daripada ibadah individual. Artinya, dalam bersosial, kenapa tidak memanfaatkan momen ini untuk menyapa dan bersilaturahmi,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Melalui program tarling ini, selain menjalankan ibadah sunah, juga dijadikan momen untuk mendengar masukan dari masyarakat. “Masyarakat sangat senang kalau pemimpinnya hadir di tengah-tengah mereka dalam segala hal.
Makanya, saya selalu berusaha untuk bersama warga saya, tak terkecuali saat bencana seperti kemarin di Kampung Bojong,” sambungnya.
Meski demikian, kata dia, tidak semua aspirasi bisa terakomodasi langsung. “Paling tidak ada silaturahmi untuk membangun Desa Pamagersari melalui semangat salat berjamaah. Dan semangat itu dibangun atas dasar swadaya dan gotong royong,” pungkasnya.(cr3/c)
Batasi Fast Food
Selama Ramadan ini, Nurohman membatasi konsumsi makanan cepat saji atau fast food.
“Bukan anti dengan fast food atau junk food. Tapi faktanya memang banyak bahan kimianya. Ujung-ujungnya bikin sakit. Apalagi, makanan-makanan seperti itu menjanjikan kelezatan rasa, sementara kita tidak tahu kualitasnya,” ungkap Nurohman.
Ia pun lebih senang mengonsumsi masakan yang dibuat istrinya untuk sahur maupun berbuka. “Istri masak apa pun pasti saya makan,” katanya. Hanya saja, ia selalu meminta disediakan sayuran.
Menurutnya, mengonsumsi banyak sayur bisa menambah energi dan memberikan stamina lebih. “Badan jadi tidak kering. Banyak konsumsi sayur bikin kita sehat, kan. Makan-makanan berat baru dikonsumsi habis salat. Jangan sampai kekenyangan saat hendak salat Magrib,” ungkapnya.
Ia menyebut bahwa makanan tradisonal tak kalah lezatnya dengan makanan ‘zaman now’ dan mewah. “Sekadar risol, buras, sambal, itu sudah cukup istimewa buat saya untuk berbuka puasa. Dan sayur saat sahur,” pungkasnya.(cr3/c)