25 radar bogor

Pembukaan Bandara Maratua Dorong Peningkatan Investasi Hotel

Meski sudah ada, namun pengembangan hotel dan sejenisnya masih memungkinkan di Maratua. (dok. Kaltim Post/Jawa Pos Group)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Percepatan pariwisata di Kepulauan Maratua, di Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), terus dilakukan. Pemprov Kaltim berencana menghadirkan penerbangan langsung dari Republik Seychelles ke Bandara di Maratua.

Seychelles adalah sebuah negara kepulauan di lepas pantai timur Afrika. Jika penerbangan tersebut terealisasi, maka pengusaha hotel yang ada di Kaltim siap melakukan ekspansi ke Maratua.

Sekretaris Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kaltim HM Zulkifli mengatakan, saat ini sudah ada puluhan guest house di Maratua, sehingga harus lebih cepat diinventarisasi. Kemudian sumber daya manusia (SDM) dan pelayanan juga harus diperhatikan. Sebab, jika penerbangan langsung ke Maratua semakin banyak, maka dibutuhkan pelayanan pariwisata yang semakin profesional.

“Kami juga dalam waktu dekat akan ke Maratua untuk melihat supply and demand di sana. Agar bisa mengimbau para pelaku usaha di Kaltim bisa melakukan ekspansi ke Maratua,” katanya dikutip dari Kaltim Post (Jawa Pos Group), Selasa (28/5).

Dia memprediksi, dalam sekali penerbangan bisa membawa 40 orang wisatawan asing ke Maratua. Penerbangan langsung ke Maratua akan tersedia seminggu sekali. Jika jumlah penerbangan terus ditingkatkan, maka tentu akan mendatangkan wisatawan yang lebih banyak lagi.

“Kami harus lakukan kajian lebih dalam. Kalau memang demand-nya sangat banyak apalagi dengan penerbangan yang terus ditambah, otomatis kami optimistis ekspansi ke Maratua,” pungkas pria yang juga menjabat sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim.

Pemilik Osi Guest House Kepulauan Maratua, Sudarsono mengatakan, saat ini pariwisata memang sedang giat ditingkatkan. Pertumbuhannya juga terlihat dari lonjakan jumlah penginapan.

Pada 2014, Maratua hanya memiliki 5 hotel, 3 resort, dan 22 home stay. Saat ini sudah ada total 54 penginapan di kepulauan yang terletak di Berau tersebut. Satu penginapan rata-rata memiliki 15-50 kamar.

“Tentu penyebabnya karena wisatawan yang terus tumbuh,” ungkapnya.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau mencatat, sejak 2010 tren kunjungan wisatawan terus bertambah. Pada tahun tersebut, kunjungan mencapai 18 ribu orang.

Melonjak drastis dibanding setahun sebelumnya yang hanya 3.426. Setiap tahun terus mengalami peningkatan, hingga ratusan ribu. Hingga saat ini per tahun wisatawan rata-rata mencapai 207 ribu orang.

“Melonjaknya wisatawan karena kehadiran Bandara Maratua yang sudah beroperasi. Apalagi pemerintah Kaltim terus ingin menambah jumlah penerbangannya,” katanya.

Saat ini, bandara tersebut melayani maskapai Susi Air dan Garuda Indonesia yang terbang sekali seminggu pada Kamis dan Sabtu. Terlebih pemerintah berencana membuka rute penerbangan dari Republik Seychelles ke Maratua.

Sudarsono yakin dengan dibukanya rute tersebut tentu geliat pariwisata semakin banyak. “Kami optimistis jumlah wisatawan akan terus meningkat dan sektor perhotelan akan semakin berkembang,” pungkasnya.(JPG/magang-Dilah)