25 radar bogor

Saksi Ahli Rizieq Shihab Ditusuk

IDENTIFIKASI: Tim Inafis Polresta Depok mengidentifikasi sidik jari di mobil korban penusukan Hermansyah di Tol Jagorawi, Minggu pagi (9/7). FEBRY FERDIAN/JAWA POS
IDENTIFIKASI: Tim Inafis Polresta Depok mengidentifikasi sidik jari di mobil korban penusukan Hermansyah di Tol Jagorawi, Minggu pagi (9/7). FEBRY FERDIAN/JAWA POS

DEPOK–Pakar IT Hermansyah mengalami penusukan di Tol Jagorawi, KM 6, Jakarta Timur, kemarin pagi (9/7). Saksi kasus chat mesum, Rizieq Shihab dan Firza Husein, tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Hermina, Kota Depok, untuk mendapat perawatan intensif.

Dari keterangan beberapa saksi, diketahui bahwa sebelum kejadian penusukan, korban sempat diserempet oleh mobil para pelaku yang ditengarai berjumlah lima orang pada pukul 04.00. Korban yang kaget langsung mengejar mobil pelaku dan berhasil memberhentikan kendaraan pelaku. Bukannya meminta maaf, para pelaku malah menyerang korban secara membabi buta. ”Korban langsung tersungkur, petugas Jasa Marga yang mengetahui kejadian ini langsung membawa korban ke RS Hermina,” terang Kapolresta Depok Kombespol Herry Heryawan.

Saat ini pihaknya masih terus menyelidiki kasus tersebut. Kendati begitu, dugaan awal atas kasus ini merupakan kasus pengeroyokan. “Sejauh ini masih merupakan kasus pengeroyokan,” beber dia.

Lain dengan pihak kepolisian, sahabat Herman, Ichsanudin Noorsy menyatakan bahwa dalam kasus ini ada unsur
perencanaan. “Bila melihat kronologis kasus ini, para pelaku telah merencanakan aksinya, apalagi beberapa waktu b e l a k a n g a n Herman vokal m e m b e r i pernyataan yang membela kasus Habib Rizieq,” ujar dia.

Dia berpandangan jauh, jika para pelaku telah jauh-jauh mengawasi gerak-gerik sahabatnya tersebut. Hal itu, kata dia, dapat dilihat dengan para pelaku yang telah
menyiapkan senjata tajam untuk menusuk sahabatnya.

Ichsan membeberkan, selama ini sahabatnya itu merupakan orang yang frontal dan cenderung out of the box dalam memandang sebuah kasus. “Saya harus bilang kami memiliki pemikiran yang hampir sama dalam memandang sebuah kasus, cenderung antimainstream,” ungkap pria yang juga pengamat ekonomi tersebut.

Sahabat korban lainnya, Habib Idrus Algadri, membenarkan bahwa korban yang juga sahabatnya itu merupakan orang yang frontal membela Habib Rizieq. “Betul dia merupakan Hermansyah, dia salah satu sahabat kami,” ujarnya kepada pewarta di RS Hermina.

Adik korban yang ditemui di rumah sakit, Nuti Suwarti mengatakan, dirinya pertama kali mendapat kabar kakaknya masuk ke rumah sakit pada pukul 04.30 dini hari. Saat itu dia mendapat kabar jika kakaknya mengalami sakit lambung dari sang ibu. “Mungkin karena takut shock, ada yang memberi tahu kalau kakak saya sedang dirawat di rumah sakit karena lambungnya berdarah, saya langsung datang ke rumah sakit,” ungkap dia.

Dirinya menjelaskan, korban mengalami lima luka tusuk di tangan dan kepala. Karenanya, dokter rumah sakit langsung mengambil keputusan untuk mengoperasi korban. “Luka tusuk di kepala bagian samping kanan, leher sebelah kiri, lengan sebelah kanan serta telapak tangan bagian kanan dua buah,” ujar dia.

Nuti mengatakan, selama ini mengetahui pekerjaan sang kakak merupakan salah satu IT di provider telepon ternama di Indonesia. Tetapi, dia mengaku kalau kakaknya tersebut tidak memiliki musuh. “Nggak pernah cerita dia punya musuh, tahunya dia itu kerja biasa,” ungkap dia.

Dirinya berharap kasus ini mampu menemukan titik terang. Seluruh pelaku dapat tertangkap dan diadili dengan hukuman setimpal. “Kami berharap semua pelaku dapat tertangkap dan kakak saya dapat membaik kondisinya,” harap dia.

Salah seorang kuasa hukum Rizieq Shihab, Sugito Atmo Prawiro angkat bicara terkait penusukan yang menimpa Hermansyah. Dia menyebutkan, kasus itu jelas merupakan bentuk teror.

Sugito mengatakan bahwa Hermansyah seharusnya memberikan keterangan saksi untuk kasus dugaan konten pornografi pada 11 Juli mendatang. “Mungkin ada yang akan merasa terganggu kalau sampai memberikan keterangan sebagai ahli kepada polisi. Makanya dihentikan dulu,” terang dia, saat dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin malam.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait agenda pemanggilan tersebut, salah seorang penyidik Ditreskrimsua AKBP Ferdy Irawan menampik jika polisi memanggil Hermansyah pada 11 Juli. “Berdasar agenda penyidikan tidak ada. Kami tidak memanggil Hermansyah,” ujarnya.(sam/ bry)