25 radar bogor

LMAN Hambat Pembebasan Waduk

ilustrasi

MEGAMENDUNG–RADAR BOGOR, Progres pem­bebasan lahan warga yang terdampak pro­yek Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kecamatan Megamendung masih tersendat. Hingga saat ini, lahan yang sudah dibebaskan untuk Bendungan Ciawi mencapai 15 persen sedangkan Sukamahi berjalan 25 persen. Padahal, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan proyek tersebut selesai pada 2019 mendatang.

Meski belum mengalami kenaikan yang signifikan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane saat ini terus mengupayakan percepatan tersebut. Permasalahannya, pemangku anggaran dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) selalu mengalami keterlambatan pencairan.

”Sekarang ini kan pembayarannya dari LMAN, jadi mereka yang ber­tanggung jawab. Kami hanya berusaha melakukan percepatan,” ujar Kepala BBWS Ciliwung-Cisadane Jarot Widyoko kepada Radar Bogor.

Meski begitu, Jarot meyakini pekerjaan rampung 2019 nanti. Ia juga mengakui bahwa pembebasan yang dilakukan saat ini belum berpengaruh besar. ”Waku itu, LMAN telah melakukan pencairan untuk beberapa bidang tanah di dua waduk tersebut,” ujar Jarot.

Menurutnya, jika target tersebut rampung, kedua bendungan tersebut nantinya bisa mereduksi sekitar 20 persen banjir di DKI Jakarta.

”Kalau sampai di Bendungan Ciawi di titik Katulampa itu 24 persen, nanti, ketika turun kan ada masukan air karena hujan. Nah, sampai di Manggarai itu puncak banjirnya 12 persen, bukan luas genangannya,” jelasnya.

Keduanya juga bisa memperpanjang debit air yang turun dari hulu Ciliwung. Misalnya, dari lima meter kubik sampai ke Manggarai membutuhkan waktu 10 jam, namun dengan adanya ben­dungan ini bisa lebih lama menjadi 12 jam. ”Jadi lebih dua jam itu bisa dilakukan untuk hal lain, seperti evakuasi,” tukasnya.

Sementara itu, Camat Megamendung Hadijana menambahkan, pihaknya justru belum mendapatkan informasi lanjutan soal pembebasan lahan bakal kedua bendungan tersebut. ”Kecamatan hanya menunggu. Kami juga hanya bisa memberikan pemahaman kepada warga tentang situasi atau kondisi apa adanya,” tukasnya.(dka/c)