25 radar bogor

Calon Perempuan Berpeluang Menangi Pilkada

BOGOR-RADAR BOGOR, Sekitar 92 perempuan berlaga di 171 daerah yang menggelar Pilkada serentak 2018. Mereka pun memiliki kans tinggi untuk memenangi kontestasi politik tingkat daerah tersebut.

Ketua Harian Presidium Kaukus Perempuan Parlemen RI (KPP RI) Gusti Kanjeng Ratu Hermas mengatakan, perjuangan para perempuan yang berlaga di pilkada serentak sangat positif.

Partisipasi perempuan menjadi hal penting untuk menjaga kualitas demokrasi Indonesia. ”Kita akan meningkatkan keterwakilan perem­puan, tapi juga meningkatkan perempuan yang bisa melakukan sesuatu bagi negeri ini untuk pencalonan ke depannya,” ungkapnya kepada wartawan, kemarin (23/2).

Saat ini, senator asal Jogjakarta itu mengaku, sedang memperjuangkan cara pengaderan partai terhadap perempuan. Terlebih hampir semua perempuan di pilkada sebagian besar adalah kader partai.

”Saya kira kader partai itu menjadikan kita untuk bisa lebih yakin bahwa kalau kita mengawal mereka yang paling penting saat mereka di KPU dan proses penco­blosan, perempuan biasanya dijegal di situ,” ujarnya.

Hal itu juga diamini Koordinator Maju Perempuan Indonesia (MPI), Lena Maryana Mukti. Dia mengatakan, calon kepala daerah perempuan yang telah memenuhi syarat sebagian besar telah memiliki elektabilitas yang baik.

”Kalau yang cakada (calon kepala daerah, red) perempuan ini, dari latar belakang yang sudah kami selidiki satu per satu, memang mereka punya elektabilitas yang cukup memadai. Jadi, perempuan yang maju di pilkada itu rata-rata elektoral­nya cukup tinggi,” ucapnya.

Lena menilai, meskipun calon perempuan untuk pilkada jumlahnya sedikit, tapi kontestasinya cukup tajam. Meskipun sebagian besar perempuan hanya maju sebagai wakil saja.

”Dari 17 provinsi hanya dua saja yang maju sebagai gubernur, dan mayoritas sebagai wakil tentunya tergantung calon kepalanya, siapa yang akan maju dan mendampinginya,” paparnya. Sejatinya, sambung Lena, perempuan juga bisa menjadi faktor penentu kemenangan walaupun sebatas menjadi calon wakil saja.

Ketua Umum Kaukus Politik Perempuan Indonesia (KPPI), Dwi Septiawati Djafar mengutarakan, membaiknya elektabilitas perempuan juga disetujui oleh dirinya.

Sebab, perempuan yang maju di pilkada itu dipastikan telah memenuhi syarat. ”Kalau KPU dan KPUD menyatakan perempuan ini lolos, yang pasti mereka sudah memenuhi persyaratan baik itu kesehatan, administrasi, atau lainnya. Ya, kalau memenuhi syarat maka memenuhi kriteria dan dianggap baik untuk dipilih,” imbuhnya.

Untuk itu, Dwi berharap, dari 92 calon kepala daerah, perempuan punya peluang yang sama besar dengan calon laki-laki. ”Kami berharap mereka bisa menang,” tukasnya.

Ditambahkan Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini, saat ini, perempuan terjun di dunia politik, apalagi mendaftarkan diri menjadi kepala daerah, kerap dianggap hal yang tabu. ”Perempuan yang masuk ke politik seringkali harus dianggap sempurna baik secara keluarga maupun kehidupan dalam bermasyarakat.

Situasi di mana perempuan mengalami rumah tangga yang kurang baik, itu akan menjadi situasi yang melemahkan mereka nanti akan muncul stigma ‘ngurus keluarga aja ga mampu, apalagi ngurus negara gitu’. Perlakuan ini berbeda dengan calon laki-laki,” tutur Titi.(aen)