CARIU–RADAR BOGOR, Beredarnya informasi tidak benar atau hoax di media sosial membuat Polsek Cariu angkat bicara. Musababnya, si penyebar informasi menduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang saat ini telah diamankan tersebut adalah PKI.
“Terkait berita yang saat ini viral di media sosial atau Facebook tentang orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah hukum Kecamatan Cariu yang diduga PKI, itu tidak benar,” ujar Kapolsek Cariu Kompol Darmawan kepada Radar Bogor, kemarin (19/2).
Orang tersebut, lanjutnya, merupakan ODGJ yang tertangkap pada saat Operasi ODGJ di wilayah hukum Polsek Cariu pada Jumat (16/2) sekitar pukul 16.45 WIB, di Kampung Bojong Koneng RT 09/05, Desa Bantarkuning, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor. “Di medsos itu dikatakan bahwa ODGJ tersebut membawa parang atau senjata tajam, katapel dan handphone, padahal itu tidak ada,” tuturnya.
Ia menerangkan, pada saat Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa Bantarkuning sedang melakukan monitoring wilayah Desa Bantarkuning di Kampung Bojongkoneng RT 09/05, Desa Bantarkuning, melihat ODGJ tersebut sedang melintas. Saat dicoba untuk diamankan, yang bersangkutan lari.
Melihat hal itu, masyarakat membantu menangkap dan mengamankannya. “Karena sempat berontak, maka untuk keamanan di jalan dan di kendaraan, ODGJ tersebut diikat sampai merasa tenang dan kemudian dibawa ke Polsek Cariu untuk dibersihkan, dimandikan dan diberi makan,” terangnya.
Saat ini ODGJ tersebut telah diserahkan kepada Satpol PP Kecamatan Cariu untuk diserahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Bogor.
Namun, dirinya menyayangkan ada oknum masyarakat yang memutarbalikkan fakta. “Ada oknum masyarakat yang sengaja meng-upload foto tersebut ke medsos atau Facebok, seolah-olah ODGJ tersebut adalah jelmaan PKI yang sedang viral di media sosial. Kami akan cari orangnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya.
Dirinya pun menegaskan akan memerangi informasi hoax yang ada dan beredar di masyarakat Kabupaten Bogor dengan bantuan dari masyarakat itu sendiri.
“Info hoax apa pun yang meresahkan masyarakat tetap kami tangani. Kami juga butuh laporan dari masyarakat bila ada info hoax yang meresahkan,” pungkasnya.(rp2/cr3/c)