25 radar bogor

Bos Tambang Ogah Ganti Armada

Ilustrasi/Arifal Radar Bogor PRO KONTRA: Truk tronton pengangkut hasil tambang lalu lalang di ruas jalan Kecamatan Gunungsindur.
Ilustrasi/Arifal Radar Bogor
PRO KONTRA: Truk tronton pengangkut hasil tambang lalu lalang di ruas jalan Kecamatan Gunungsindur.

GUNUNGSINDUR–RADAR BOGOR, Tak ingin nasib Kecamatan Gunungsindur seperti Parungpanjang, unsur muspika beserta warga sepakat untuk menjaga Jalan Raya Atma Asnawi dari lalu lalang truk pengangkut tambang.

Meski tetap bisa dilalui pa­da malam hingga menjelang su­buh saja, harapan jalur ka­bu­pa­ten itu bebas dari truk tetap terbuka.

Warga pun bersikukuh, tahun depan tak ada lagi truk tronton boleh memasuki Jalan Raya Atma Asnawi. Hal ini membuat sejumlah pengusaha tambang pusing tujuh keliling. Sebab, jika ingin beroperasi melalui jalur Gunungsindur, harus mengubah desain kendaraan pengangkut tambang.

“Kami takkan mengganti armada dari truk tronton ke colt diesel,” tegas Direktur PT Lotus, Didi Subiyanto kepada Radar Bogor.

Pria yang menjabat sebagai ketua Asosiasi Bahan Konstruksi Indonesia (ABKI) Kabupaten Bogor itu mengatakan, tak ada per­bedaan antara truk tron­ton dengan colt diesel dari segi mua­tan.

Menurutnya, peng­gan­tian jenis armada tidak bisa dilaku­kan secara parsial. “Artinya, ti­dak bisa hanya berlaku untuk Rumpin saja. Harus secara keseluruhan,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Gunun­g­sindur sepakat pada 2019 men­datang, seluruh aktivitas truk tronton tambang tidak boleh melintas. Dari hasil mediasi bersama dengan pengusaha, truk tambang hanya boleh melintas pukul 20.00–04.00 WIB.

Jam tayang melintas terse­but hanya berlaku hingga ak­hir 2018 dan para pengusa­ha tambang diminta untuk mengganti truk dengan colt diesel.(all/c)