25 radar bogor

RSUD Kota Bogor Sediakan Cath Lab

LAYANAN: RSUD Kota Bogor menambah sejumlah fasilitas, salah satunya layanan cath lab atau layanan untuk menentukan diagnostik penyakit jantung dan pembuluh darah.

BOGOR–RADAR BOGOR, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor memiliki fasilitas baru. Mulai dari bertambahnya jumlah kamar kelas tiga menjadi 224 unit, peralatan kedokteran yang cukup memadai dan canggih, hingga tersedianya layanan cath lab atau layanan untuk menentukan diagnostik penyakit jantung dan pembuluh darah.

Direktur Utama RSUD Kota Bogor Dewi Basmala mengatakan, cath lab sangat dibutuhkan masyarakat Kota Bogor. Sebab, tren orang sakit jantung cenderung meningkat dengan risiko meninggal semakin tinggi. Tak ayal, penyakit jantung menjadi penyebab kematian nomor tiga di Kota Bogor.

Selama ini, kata Dewi, jika ada warga Bogor yang sakit jantung, harus dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita. Namun, perjalanan dari Bogor ke Jakarta sangat berisiko bagi pasien.

“Faktor risiko keterlambatan dalam penanganan penyakit jantung itu berakibat fatal meninggal. Maka, satu-satunya jalan RSUD Kota Bogor harus punya fasilitas cath lab,” ujarnya usai peresmian Gedung A (Critical Area) dan Pelayanan Cath Lab RSUD Kota Bogor, kemarin (7/2).

Dengan adanya gedung A (Critical Area), RSUD kini memiliki lima ruang operasi yang diharapkan bisa mengurangi jumlah waiting list pasien operasi yang sangat tinggi.

Selain itu, ada pula ruang penanganan khusus bagi ibu dan bayi. Ini dilakukan sebagai bentuk komitmen dari RSUD untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi.

“Ke depan kami ingin mengoptimalkan pelayanan kanker, yakni dengan upaya radio kemoterapi,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, gedung baru ini harus mampu merespons kondisi kesehatan warga yang membutuhkan penanganan cepat untuk perawatan. Hadirnya ruang NICU, PICU, ICU dan Cath Lab ini tentu dapat meningkatkan pelayanan RSUD serta tidak ada lagi pasien perlu rujukan jauh-jauh.

“Ini masih kurang, saya harap dilanjutkan lagi tahap keduanya untuk bisa memperbaiki klinik yang pengap dan ditambah lagi SDM-nya,” imbuhnya.

Bima meminta agar sistem rujukan mulai tingkat puskes­mas disempurnakan dengan terintegrasi online. Menurutnya, jangan sampai setelah dirujuk, baik ke rumah sakit di Kota Bogor ataupun di Jakarta, warga menjadi bingung apalagi telantar.(don/c)