CIBUBUR–Jika warga Cibubur di wilayah Depok kesulitan mencari lahan untuk RTH publik, Pemkot Bekasi berupaya mengoptimalkan perluasan lahan privat. Yakni, lahan yang dimiliki para pengembang yang ada di Kota Bekasi. Tujuannya sama, untuk memenuhi 30 persen ruang terbuka hijau (RTH) dari luasan wilayah Kota Bekasi.
Kepala Bidang Penataan Ruang, Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Erwin Guwinda mengatakan angka 30 persen tersebut harus dibagi dua bagian. Yakni 10 persen dibebankan pada lahan dari privat dan 20 persen dibebankan pada lahan umum atau lahan warga.
Menurutnya, saat ini Pemkot Bekasi lebih mudah mendorong pengadaan lahan pada pengembang. Tercatat, pada 2015 lahan privat menyumbang 7,54 persennya untuk RTH.
Pertumbuhan pada lahan privat di setiap tahun mencapai satu persen. Artinya, untuk mencapai 10 persen dari target RTH lahan privat sudah lebih mudah,” ujarnya, Selasa (30/1).
Kepala Seksi Analisa dan Pengukuran Lahan Dinas Tata Kota Kota Bekasi, Andy M.R mengatakan, sampai 2018 ada 22 lokasi yang dibangun dari perencanaan 2015 lalu. Tersebar di beberapa daerah di Kota Bekasi. Lokasi-lokasi itu di antaranya adalah pembangunan polder IKIP di Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi.
“Polder itu luasannya mencapai 1,4 hektare untuk RTH dan polder air agar tak banjir,” katanya.
Ia pun bersepakat untuk mengoptimalkan pembuatan RTH di lahan privat yakni pada pengembang-pengembang yang ada di Kota Bekasi.
”Kami sudah mendorong para pengembang juga untuk mengembangkan lahan vertikal agar dapat menyediakan RTH,” tandasnya.(kub/gob/poj)