CITEUREUP–Harapan warga untuk mendapat palang pintu di jalur perlintasan kereta Kampung Kamurang RT 04/08 Desa Citeureup, belum direalisasikan pemerintah. Karenanya, tokoh masyarakat dan warga menilai Pemkab Bogor lamban merespons keluhan masyarakat.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Citeureup, Wahab Hasbullah mengatakan, pengajuan aspirasi masyarakat yang tak juga direalisasikan menjadi parameter lambannya respons pemerintah pada warganya. Pasalnya, ia menganggap tuntutan warga tak berlebihan. “Kami hanya minta palang pintu. Tidak lebih dari itu, kok terkesan diperlambat,” ucapnya kepada Radar Bogor.
Ia pun berencana mengajak warga untuk menanyakan pemasangan pintu rel kereta tersebut. Padahal, permintaan warga sudah teramat sering dilakukan.
“Kami sudah ke RT, RW bahkan desa, tapi, pemkab tak juga turun tangan. Karenanya kami akan menghadap ke bupati Bogor untuk meminta pintu kereta,” ujar Wahab.
Menurut Wahab, sudah menjadi kewajiban pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan warga. Terlebih, warga di area perlintasan kereta umumnya ber-KTP Kabupaten Bogor. “Kita punya tanggung jawab membayar pajak dan kewajiban lainnya, tapi mengapa ketika kita menuntut hak, seakan sulit diberikan pemerintah,” kata dia.
Menurutnya, pemasangan palang kereta menjadi kebutuhan mendesak.
Lantaran selain memakan korban hewan ternak, beberapa nyawa warga dan pelintas jalan telah melayang. “Kalau tak juga dibuatkan, sama saja pemerintah berharap akan ada korban selanjutnya,” tuturnya.
Senada, tokoh muda Citeureup, Rahmad Hidayat mengaku telah beberapa kali ikut dalam barisan masyarakat yang menuntut palang pintu.
“Sudah beberapa kali saya ikut warga meminta agar ada palang pintu, karena faktanya memang area itu sangat rawan kecelakaan. Sudah lebih dari tiga kasus warga meninggal, apa harus tunggu korban lagi?” ucapnya.Ia berharap Pemda Bogor peka terhadap kebutuhan masyarakat.
“Sudah beberapa kali saya ikut warga meminta agar ada palang pintu, karena faktanya memang area itu sangat rawan kecelakaan. Sudah lebih dari tiga kasus warga meninggal, apa harus tunggu korban lagi?” ucapnya.Ia berharap Pemda Bogor peka terhadap kebutuhan masyarakat.
Terpisah, Kades Citeureup Gugun Wiguna mengaku telah berupaya menyampaikan hajat warganya pada pemda.“Saya masih menunggu jawaban pemda, semoga segera direalisasikan bukan diabaikan,” tuturnya pada koran ini.(azi/c)