PARUNGPANJANG–Pemblokiran Jalan Sidomanik kembali terjadi di Desa Jagabaya, Kecamatan Parungpanjang, Senin (25/12). Ratusan warga menutup jalur karena tak ada kesepakatan dengan Muspika Parungpanjang.
”Kami sudah sabar tapi terus dibohongi. Kami cuma ingin jalan segera diperbaiki,” ujar tokoh masyarakat Jagabaya, Ocan (45) saat dihubungi Radar Bogor.
Saat ini, tambahnya, jalan diblokir warga hingga tuntutannya dipenuhi. ”Akan dibuka kalau sudah mulai dibenahi. Minimal melakukan betonisasi,” imbuhnya.
Ocan menuturkan, massa memblokir Jalan Lumpang hingga Jagabaya.
”Sama seperti beberapa hari lalu, ditutup warga kurang lebih pukul 16.30 WIB menggunakan ban, batu, pohon pisang dan kayu. Kami palangkan juga keranda mayat bertuliskan ‘Inalillahi Pemda Bogor, Pemprov Jabar,’” kecamnya.
Aksi tersebut juga sempat membuat petugas Mapolsek Parungpanjang kewalahan. Emosi massa baru mereda setelah Kapolres Bogor AKBP AM Diky melakukan mediasi. Ia meminta agar warga tenang dan ikut menjaga keamanan.
”Sudah ada hasil dari musyarawah bersama Muspika Parungpanjang,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Adang Suptandar mengaku tak bisa berbuat banyak. Meski begitu, ia mengungkapkan tahun depan akan ada anggaran untuk renovasi jalan di Parungpanjang.
”Besok (hari ini, red) akan mengundang pihak perusahaan untuk menyikapi permasalahan di Parungpanjang. Bagi warga, dipersilakan mendorong permasalahan ini kepada gubernur Jabar,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan warga Desa Lumpang dan Desa Jagabaya, Kecamatan Parungpanjang, memblokir Jalan Raya Sidomanik, Kecamatan Parungpanjang, Rabu (20/12).
Warga juga menahan truk-truk tambang yang hendak melintas. Akibatnya, suasana di jalan tersebut mencekam.
Informasi yang dihimpun Radar Bogor, amarah warga ini membuncah lantaran ulah sopir truk tambang yang merusak jalan dan sering melindas pengendara motor. Amuk warga tersebut terjadi Selasa (19/12) malam.(all/c)