CIBINONG–Pemerintah pusat menggandeng Pemkab Bogor mengembangkan perkerataapian. Seperti membangun jalur kereta eksisting dan berbagai proyek lainnya.
Kabid Sarana dan Prasarana pada Bappeda Litbang Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika mengungkapkan, ada kesamaan rencana tata ruang wilayah (RTRW), yakni angkutan massal berbasis rel.
Namun, perwujudannya tergantung kepada situasi dan kondisi dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dengan Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA). “Karena ada di Kabupaten Bogor, maka kami akan berperan aktif mewujudkan rencana itu,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk rencana pengembangan jalur kereta eksisting di antaranya dengan penanganan perlintasan sebidang, pengembangan stasiun baru yakni transit oriented development (TOD) dan elektrifikasi dan doubletracking jalur.
Untuk pengambangan kerta api ke perkotaan, antara lain Citayam-Parungpanjang, Nambo-Bekasi/Cibitung, dan LRT Jakarta-Bogor.
Sedangkan pengembangan antar-kota yakni Bogor-Rangkas Bitung dan Bogor-Sukabumi. “Jadi dari empat jalur kereta eksisting yang ada di Kabupaten Bogor akan ditambah lima jalur baru tersebut,” tuturnya.
Selain jalur kereta, sambung dia, akan dibangun pula Stasiun Susukan. Ia berharap, stasiun tersebut dapat berperan sebagai Manggarai Baru.
Sehingga, perjalanan dari arah selatan menuju timur atau barat di Jabodetabek tidak perlu sampai ke Jakarta. ”Pengembangan stasiun baru ini juga didukung akses Tol Antasari-Depok dan jalan arteri Sukahat-Jampang,” pungkasnya. (rp2/c)