SUKAJAYA-RADAR BOGOR, Sanggar Pencak Silat Nitis Budaya Cilongok butuh dukungan dan perhatian dari pemerintah. Meskipun minat khalayak terhadap warisan budaya ini telah hilang, namun dari 39 anggota yang ada bertekad untuk melestarikan seni bela diri tersebut.
Berlatih di tempat sekedarnya, pengurus sanggar berharap memiliki tempat latihan yang layak.
“Meski baru berjalan 14 bulan, namun kami butuh tempat latihan yang layak, agar anak-anak merasa nyaman,” ujar Ketua Sanggar Pencak Silat Nitis Budaya Cilongok Sarjuha usai menampilkan pertunjukan silat saat pembukaan Wisata Bukit Stevia, Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya kemarin (25/6/2021).
Anggota sanggarnya sendiri terdiri dari usia di bawah 10 hingga usia remaja. Menurut Sarjuha, sanggarnya seringkali dipanggil untuk menampilkan pertunjukan di berbagai acara di wilayah Sukajaya dan sekitarnya.
Sarjuha menceritakan, seni bela diri pencak silat merupakan salah satu alat untuk bersilaturahmi dengan masyarakat berbagai lapisan.
Sebagai warisan budaya leluhur, pencak silat seyogyanya terus dilestarikan hingga ke generasi selanjutnya.
Untuk itu, lanjut Sarjuha, perlunya dukungan dari para stakeholder dan juga kepedulian masyarakat untuk selalu mengenalkan seni bela diri pencak silat ke masyarakat secara luas.
“Dengan begitu, tujuan pencak silat salah satunya persatuan dan kesatuan dapat terwujud,” tandasnya.
Reporter: Septi
Editor: Rany P Sinaga
