BOGOR–SMK Taruna Terpadu 2 (Borcess) melatih siswanya menjadi seorang pengusaha. Tidak hanya materi, namun dengan praktik langsung. Oleh karena itu, SMK Taruna Terpadu 2 mengembangkan program Teaching Factory dengan mendirikan sembilan usaha kecil yang semuanya dikelola langsung siswa, di antaranya D’Sampeu Product, Mini Market El Mart, Hotel Syariah Borcess 2, Bank Mini Syariah Borcess 2, El Tour and Travel, Boutique and Tailor Borcess 2, Adevertising and Foto Copy, serta Resto and Cafe Borcess 2.
Menurut Direktur Teaching Factory SMK Taruna Terpadu 2, Abdul Khabir Barokah, pengembangan Teaching Factory ini didasari karena lulusan sekolah menengah kejuruan saat ini belum terserap secara optimal oleh dunia usaha dan industri. “Untuk itu, kami berharap dengan pengembangan ini, akan menjadikan siswa SMK kami kelak bisa menjadi pengusaha,” jelasnya.
Khabir menambahkan, pengembangan ini juga dilakukan untuk mewujudkan visi menghasilkan lulusan SMK yang berkompeten dan andal di bidangnya yang siap kerja dan siap menjadi entrepreneur tangguh. “Di sini mereka mengelola usaha sendiri bukan hanya menjadi pekerja. Dengan Teaching Factory, guru senantiasa aktif memandu mereka,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan Khabir, hingga saat ini, usaha dalam Teaching Factory tersebut menghasilkan keuntungan yang cukup besar bagi siswa dan bahkan cukup untuk mendanai pembangunan fasilitas-fasilitas di sekolah. “Contohnya di usaha mini market, omzet kami hampir mencapai Rp1 miliar. Jadi usaha ini dari siswa untuk siswa. Sedangkan untuk bank mini syariah sendiri telah menampung tabungan siswa hingga 100 juta rupiah, dan telah terjadi perputaran dana yang menguntungkan,” jelasnya.
Khabir menambahkan, D’Sampeu Product sendiri kini telah menjadi oleh-oleh khas Bogor dengan beberapa jenis produknya. “Lapis singkong, bolu singkong, dan masih banyak lagi. Hhingga yang terbaru pie susu dari talas yang memenangkan ajang Bogasari baru-baru ini.Pada hari ini (28/11), kami juga resmi membuka usaha salon,” bebernya.(cr1/c)