25 radar bogor

Kembangkan Padi Ciherang Wangi dengan Bioteknologi

BOGOR-Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian kembali mengembangkan inovasi. Yakni, penerapan bioteknologi pada padi Ciherang Wangi. Alhasil, terjadi peningkatan kualitas dan produksi pada padi yang mulai ditanam pada 2000 tersebut.

Menurut Kepala Balai BB Biogen, Mastur, kualitas produk beras sangat berpengaruh pada selera makan masyarakat. Sebab, sebagai konsumen masyarakat akan berusaha memilih beras yang berkualitas. Nah, salah satu parameter yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan kualitas beras adalah rasa yang enak dan wangi.

“Walaupun dipengaruhi pula dengan faktor budaya dan geografis,” jelasnya dalam konferensi pers di Balitro, Jalan Tentara Pelajar, Bogor, kemarin (28/11).

Selain itu, beras yang berkualitas juga selalu menjadi pertimbangan dalam pemasaran, terutama untuk tujuan ekspor maupun pasar kelas ekonomi menengah ke atas. Oleh karena itu, perbaikan padi untuk menghasilkan produk beras berkualitas dalam memenuhi kebutuhan masyarakat menjadi sangat penting.

Padi Ciherang, kata Mastur, merupakan varietas unggul nasional yang dilepas pada 2000 oleh Menteri Pertanian. Saat ini, varietas tersebut masih disukai dan mendominasi pertanaman padi dalam skala yang luas.

“Padi Ciherang memiliki ketahanan terhadap beberapa hama dan penyakit, produktivitas tinggi, serta rasa berasnya enak, sehingga disukai konsumen,” tambah Mastur. Karena itu, varietas padi Ciherang yang sudah mempunyai beberapa keunggulan tersebut perlu ada inovasi baru.

Selain peningkatan kualitas, juga ada penambahan sifat aromatik atau wangi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai jualnya. “Makanya diterapkanlah bioteknologi. Yaitu melalui kombinasi metode konvensional teknologi, sehingga dihasilkan galur padi Ciherang Wangi dalam waktu relatif lebih cepat dan akurat,” bebernya.

Adapun perbaikan varietas padi Ciherang setelah diterapkan bioteknologi, selain berkualitas juga memiliki wangi yang merupakan perpaduan dua varietas padi, di antaranya varietas Ciherang dengan varietas Pandanwangi, dengan potensi hasil rata-rata 6,28–8,83 ton/ha.

“Umur panen 110–112 hari dan tinggi tanaman 117 cm. Sedangkan padi Ciherang Wangi, perpaduan padi varietas Ciherang dengan Mentikwangi, memiliki potensi hasil rata-rata 6,75–8,13 ton/ha, umur panennya 110–112 hari, dengan tinggi tanaman 140 cm,” paparnya.

Kedua padi Ciherang Wangi tersebut memiliki kadar flavor atau aroma 0,8093 ppb lebih tinggi dari Pandanwangi yang hanya 0,1956 ppb. Saat ini, varietas tersebut telah diuji daya hasil di beberapa lokasi, yaitu di Sukamandi, Subang, Yogyakarta, Muara, dan Cipanas. “Akan segera dilepas sebagai inovasi padi aromatik varietas unggul baru yang dihasilkan Balitbangtan,” tutup Mastur. (ran/c)