BOGOR-RADAR BOGOR, Kementerian Pertanian (Kementan) RI serius menggarap program pengembangan potensi tanaman hias dengan florikultura. Targetnya, 1000 petani milenial dan emak-emak akan digandeng untuk mengekspor tanaman hias.
Ekspor itu bakal dijalankan melalui jembatan Minaqu Home Nature asal Kota Bogor. CEO Minaqu Home Nature, Ade Wardhana Adinata membenarkan, program itu digadang-gadang bisa berjalan mulai tahun ini.
Pihaknya tengah mengumpulkan petani milenial dari beberapa provinsi se-nusantara. Sasarannya yakni, Sulawesi Utara (Sulut), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sumatera Barat (Sumbar).
“Kita membangun kampung tanaman hias berbasis ekspor. Minaqu sebagai katalis. Karena ini kan bicaranya kuantitas ya. Minaqu sudah ada kontrak dengan enam negara, termasuk Qatar. Kita akan menyuplai enam negara itu,” paparnya kepada Radar Bogor.
Ia menyebutkan, setiap daerah sudah memiliki kuotanya masing-masing. Sebut saja, misalnya Kota Bogor yang akan menampung tanaman hias dari 100 petani, 300 petani dari Kabupaten Bogor. Sedangkan, Bandung Barat kebagian kuota 100 petani.
Wilayah Kota Makassar, Sulsel menyasar 100 petani. Khusus wilayay Sulawesi Utara, difokuskan ke Tomohoj yang menyiapkan 100 kuota. Sisanya, yakni di Sumatera Barat, menyasar 300 petani tanaman hias dari Solok dan Padang Panjang.
“Harapannya nanti para petani bisa memanen paling sedikit 300 tanaman per bulan. Untuk sekarang saja, sudah ada lebih dari 10 ribu petani yang mendaftar. Tapi, kita serahkan ke pihak perbankan untuk menyeleksinya,” tandasnya. (mam)
Reporter : Imam
Editor : Rany P Sinaga
