KEMANG–Proyek infrastruktur di Kecamatan Kemang dikeluhkan masyarakat. Kekecewaan atas lamban dan mangkraknya pekerjaan hingga buruknya kualitas hasil pekerjaan pun sudah sering disuarakan.
Hal ini bisa dilihat dari beberapa pelaksanaan proyek. Seperti peningkatan Jalan Cicangkal-Maloko Rumpin, Jalan Rawa Kalong-Gunungsindur dan Jalan Jampang-Hambulu-Nagrok Kemang.
Ketua Pusat Kajian Tata Kelola Pemerintahan dan Korupsi (Pukat-KPK), Ruhiyat Sujana mengatakan, semua masalah klasik ini terus terjadi setiap tahun.
”Ini akibat monitoring, evaluasi, dan perencanaan Pemkab Bogor yang sangat lemah. Jadi, seolah biasa saja jika banyak kontraktor abal-abal menangani proyek,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (20/11).
Camat Kemang Nana Mulyana juga mengakui hal serupa. Menurutnya, banyak kontraktor yang tidak memenuhi kualifikasi. Meski tak sedikit pula kinerja kontraktror yang profesional.
”Peningkatan Jalan Hambulu-Nagrok sudah saya laporkan ke Dinas PUPR Kabupaten Bogor melalui UPT Jembatan dan Jalan wilayah Kemang,” tuturnya.
Nana juga menyayangkan kurangnya koordinasi kontraktor dengan pemerintah kecamatan. ”Ini masalah klasik dan terjadi di mana-mana. Kalaupun ada laporan, kontraktor hanya menyuruh mandor dan pelaksana di tingkat bawah datang ke kantor kecamatan,” tukasnya.(all/c)