CIBINONG-Operasi Zebra Lodaya (OZL) 2017 telah berlangsung selama 12 hari. Satuan Lalu Lintas Polres Bogor pun telah melakukan penindakan pelanggaran (dakgar) yang jauh melampaui target.
Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Hasby Ristama mengatakan, target dakgar selama operasi sebenarnya hanya 1.834. Namun, pada saat pelaksanaan hingga hari ke-12 ini mencapai 14.276. Angka tersebut telah melebihi target sebesar 12.442.
Selain itu, kata dia, untuk dakgar teguran pun yang semula ditargetkan 420, ternyata bisa mecapai 2.668 teguran. Sehingga lebih 2.248 teguran.
“Jika dipresentasekan, dakgar mencapai 778,41 persen dan dakgar teguran mencapai 635,24 persen,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (12/11).
Untuk kecelakaan lalu lintas (laka lantas) pada rekapan operasi saat ini, sambung Hasby, terdapat empat kejadian yang menyebabkan dua orang meninggal dunia, tiga luka berat, dan dua luka ringan. Ia bersyukur, angka tersebut berada di bawah batas maksimal laka lantas selama operasi.
“Kalau batas maksimal laka lantas selama operasi yakni 10 jumlah kejadian, 10 orang korban meninggal dunia, enam orang luka berat, dan enam orang luka ringan,” tuturnya.
Dalam kegiatan kali ini, Satuan Lantas Polres Bogor juga telah menyosialisasikan kepada masyarakat melalui media sosial Twitter dan Instagram sebanyak 15 kali. Tak hanya itu, sosialisasi juga dilakukan di Simpang Gadog atau Pos TMC Polres Bogor agar masyarakat tetap tertib berlalu lintas.
Dakgar lantas bahkan secara stasioner maupun hunting system di wilayah hukum Polres Bogor juga dilaksanakan, salah satunya di Rest Area KM 45 arah Sukabumi dan Cianjur. “Di sana target operasinya bus dan truk yang tidak layak jalan dan melebihi tonase,” paparnya.
Tingginya angka pelanggaran di wilayah hukum Polres Bogor, kata dia, menandakan masih banyak masyarakat yang belum sadar akan keselamatan saat berkendara. Hasby berharap, masyarakat semakin sadar dan tertib dalam berlalu lintas di jalan raya. “Perilaku berkendara kita yang salah akan menyebabkan kecelakaan,” pungkasnya. (rp2/c)