TANJUNGSARI–Aktivitas galian di Kecamatan Tanjungsari dikeluhkan masyarakat. Ekspolitasi bahan dasar keramik tersebut, membuat jalur utama Jalan Raya Tanjungsari kotor dan rusak.
Pantauan Radar Bogor, di lokasi galian yang ada di Kampung Gobang, Desa Buanajaya, tersebut terdapat dua unit truk bertonase besar hilir-mudik. Umumnya, tanah yang dikeruk akan dikirim ke beberapa perusahaan.
Salah satu sopir truk, Salimin mengungkapkan, tanah itu dikirim sedikitnya dua hingga tiga rit tiap harinya. “Kecuali Minggu, libur,” ucapnya.
Menurutnya, pemilik galian nyaris tiap harinya tak di lokasi, hanya sesekali dalam sebulan. “Jarang di sini,” singkatnya. Meskipun pengangkutan tanah menyisakan gumpalan tanah merah, kata Salim, tiap harinya beberapa pegawai tambang rutin melakukan pembersihan.
“Kalau sudah selesai pengangkutan pasti selalu dibersihkan. Tapi memang masih menyisakan bekas tanah,” ungkapnya. Akibatnya, kondisi jalan yang kotor kerap kali dikeluhkan pengendara jalan dan warga sekitar.
Sadhili (33) warga Kampung Gobang, mengaku kesal dengan kotoran di jalan karena dapat membahayakan pengendara dan warga. “Kalau lagi naik motor, sering menginjak bongkahan tanah sampai nyaris jatuh,” tuturnya.
Ia berharap, pemilik tambang memikirkan kondisi pengendara dan warga. “Kalau mau usaha harus perhatikan dampaknya. Jangan sampai dia untung tapi warga merugi,” ujarnya.(azi/c)