25 radar bogor

Ketua Dewan Ancam Coret Kegiatan SKPD di Pemkab Bogor, Ini Penyebabnya

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto

CIBINONG-RADAR BOGOR, Dalam waktu dekat, tepatnya Senin (11/11) nanti, DPRD Kabupaten Bogor akan melakukan ekspose terkait dengan rencana kerja berikut Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020, di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Untuk itu, saat ini hingga beberapa hari kedepan, empat Komisi di DPRD Kabupaten Bogor sedang gerilya untuk menyandingkan data yang dimiliki Kabupaten Bogor dengan DPRD di kota lainnya.

“Semua komisi saya perintahkan untuk melakukan perbandingan penyusunan APBD di daerah lain. Contoh hari ini, Komisi IV berangkat ke Jogjakarta. Mereka harus melihat perbandingannya, meskipun pendapatannya berbeda dengan Kabupaten Bogor,” kata Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto pada Radar Bogor kemarin.

Perbandingan penyusunan APBD sengaja dibagi per komisi agar sesuai dengan bidangnya masing – masing. Misalnya, dalam hal pendidikan di Komisi IV, apakah rencana kerja yang ada di SKPD Kabupaten Bogor sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Sambung Rudy, jika dalam ekspose nanti ditemukan beberapa kejanggalan saat penyampaian rencana kerja, maka dirinya tak segan – segan untuk mencoret kegiatan tersebut. Ia memberi contoh rancangan kerja yang dianggarkan oleh Sekretariat Daerah (Setda) sebesar Rp. 183 miliar.

“Kalau saya lihat di situ ada penganggaran untuk printer misalnya. Nilainya cukup besar, dan itu dibagi tiap bidang di Setda. Atau misalnya ada penyewaan mangkuk dan piring untuk kegiatan pelatihan, kenapa tidak dibeli saja? Ini terjadi setiap tahun setelah saya baca APBD tiga tahun kebelakang,” tegasnya.

Untuk kembali diingat, APBD Kabupaten Bogor pada 2020 rencananya bakal dikurangi. Pada Rancangan-APBD yang sudah diketuk palu, Pemkab Bogor mengusulkan Rp. 6,9 triliun, turun Rp. 300 miliar dari APBD 2019 yang sebesar Rp. 7,2 triliun.(dka/c)