BABAKAN MADANG–Kabupaten Bogor patut berbangga. Sebab, Temu Sukarelawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Temu Sibat) ke-2 Tingkat Nasional diselenggarakan di Perkemahan Gunung Pancar, Kecamatan Babakan Madang, kemarin (17/9).
Kegiatan tersebut, sekaligus untuk memperingati HUT ke-72 Palang Merah Indonesia (PMI) Tingkat Nasional. Bupati Bogor Nurhayanti berharap, Sibat PMI dapat membangun ketangguhan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat melalui pendekatan program pengurangan risiko.
Nurhayanti menambahkan, Sibat PMI harus tetap eksis dan berkembangan. Pendekatan dengan masyarakat pun lebih intens, terutama ketika terjadi bencana. “Sibat PMI harus menolong masyarakat, jangan letih untuk menjalankan berbagai aktivitas kemanusiaan,” katanya.
Sementara itu, Pelaksana Harian Ketua Umum PMI Pusat, Ginandjar Kartasasmita mengungkapkan, keberadaan Sibat selama 10 tahun ini sudah ada di 80 kota dan kabupaten seluruh Indonesia.
Hal tersebut membuktikan bahwa PMI merangsang, memotivasi, serta melatih masyarakat. Bukan hanya pada saat pertolongan pertama, namun juga saat bencana dan perubahan iklim, bahkan kehidupan sehari-hari. “Saya ingin setiap desa se-Indonesia memiliki anggota Sibat sehingga jejaring antar-anggota PMI akan semakin kuat,” katanya.
Ginanjar berharap, HUT ke-72 PMI ditandai dengan selesainya Undang-Undang (UU) Kepalangmerahan. Karena menurutnya itu akan menjadi tonggak penting bagi PMI ke depan.
PMI pusat bahkan memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Bogor sebagai pembina dan penggerak program pemberdayaan masyarakat tangguh bencana dan pengelolaan risiko terpadu berbasis masyarakat.
Selain itu, juga penghargaan sebagai kampiun utama pemberdayaan masyarakat di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan manajemen pengelolaan sampah. (rp2/c)