25 radar bogor

Pola Hidup Warga Kurang Sehat

Azis/Radar Bogor/c KESEHATAN: Petugas kesehatan dari Puskesmas Citeureup memeriksa kesehatan anak-anak Kampung Sangkali, Desa Sukahati, yang terkena penyakit gatal-gatal, kemarin.
KESEHATAN: Petugas kesehatan dari Puskesmas Citeureup memeriksa kesehatan anak-anak Kampung Sangkali, Desa Sukahati, yang terkena penyakit gatal-gatal, kemarin.

CITEUREUP–Penyakit gatal yang sempat menggegerkan warga Desa Sukahati, mulai disikapi Pemerintah Kabupaten Bogor. Kemarin, Camat Citeureup, Asep Mulyana beserta tim Puskesmas Citeureup mendatangi rumah salah seorang penderita, PR (04) di Kampung Sangkali, Desa Sukahati.

Dalam kunjungan itu, camat menemukan ada tiga anak mengalami luka gatal di sekujur tubuhnya. Seperti yang dirasakan PR. “Beberapa anak terkena penyakit itu (gatal, red). Ini karena pola hidup kurang bersih. Makanya, kami imbau warga meningkatkan hidup bersih,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin.

Selain itu, tim puskesmas juga mengambil tindakan medis pada anak yang mengidap penyakit menular tersebut. Kalau tidak segera ditangani dikhawatirkan akan menyebar. “Kalau didiamkan, kami khawatir mewabah,” terangnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat setempat, Adi Wibowo menerangkan, penyebaran wabah penyakit itu tidak hanya disebabkan pola hidup warga kurang sehat. Melainkan juga kondisi lingkungan yang tercemar limbah pabrik.

“Jagan hanya dilihat pola hidup tidak sehat. Tapi, bagaimana pabrik memperlakukan limbahnya, baik limbah cair ataupun udara yang telah mencemari masyarakat sekitar,” tuturnya.

Di Kampung Sangkali, kata dia, lebih 15 anak tengah mengidap penyakit kulit. “Hampir satu kampung anak-anak terkena penyakit kulit,” ujarnya. Mereka menduga penyakit gatal yang sulit disembuhkan itu akibat limbah pabrik-pabrik di sekitar kampung.

“Limbah cair dan asap pabrik sangat dirasakan warga. Seperti air sungai, saat ini berwarna hitam pekat,” terangnya. Adi mengaku sudah mengambil sampel limbah untuk dicek di laboratorium Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor. “Hari ini (kemarin, red) kami serahkan sampel ke DLH agar diteliti,” tandasnya.(azi/c)