Ribuan bahkan mungkin jutaan orang di sejumlah daerah di Tanah Air kemarin serempak turun ke jalan. Tujuannya sama. Menyuarakan kecaman terhadap kekerasan yang menimpa muslim Rohingya di Myanmar.
Di Bandung, Pemprov Jawa Barat bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menggelar aksi solidaritas bertajuk Jabar Peduli. Dalam perhelatan itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengumumkan Pemprov Jabar melakukan penggalangan donasi untuk etnis Rohingnya.
Dalam satu hari, uang yang terkumpul mencapai Rp1,2 miliar yang akan dimasukkan ke dalam rekening Solidaritas Rohingya Bank BJB.
Di kawasan sekitar Candi Borobudur, Magelang, kemarin, puluhan ribu umat Islam berkumpul di Masjid An Nuur yang berjarak sekitar 1,5 km dari candi.
Mereka menggelar salat Jumat, berdoa bersama, dan menggalang dana untuk korban Rohingya. Meski Kepolisian Daerah Jawa Tengah menetapkan wilayah Magelang siaga satu, aksi berjalan dengan lancar dan tertib.
Aksi diikuti umat muslim dari berbagai daerah. Di antaranya, Klaten, Semarang, dan Solo. Di hadapan ratusan ribu muslim itu juga dibacakan Piagam Borobudur untuk menyikapi kondisi di Rohingya.
Pada Piagam Borobudur tersebut, umat Islam mendesak pemerintah Myanmar untuk menghentikan segala bentuk tindak kekerasan. Menghukum semua yang terlibat dalam tindak kekerasan dan pembunuhan massal terhadap rakyat etnis Rohingya.
”Dan memberikan akses seluas-luasnya bagi bantuan kemanusiaan untuk rakyat Rohingya,” jelas Ketua Pelaksana Anang Imamuddin.
Poin Piagam Borobudur berikutnya adalah mendukung presiden Indonesia meningkatkan peran aktif dan efektif dalam memberikan bantuan kemanusiaan. Juga, mewujudkan perdamaian abadi di Rakhine, Myanmar, sebagaimana peran aktif Indonesia di Mindanao, Filipina, pada masa lalu. Dengan menjadi pelopor di antara negara ASEAN, OKI, maupun PBB.
Piagam itu bakal diteruskan kepada para anggota OKI dan PBB yang mempunyai perwakilan di Indonesia. Piagam Borobudur juga dipublikasikan untuk umum.
Sejak pagi, aparat kepolisian berjaga di sejumlah ruas jalan yang mengarah ke lokasi acara. Polisi sempat meminta peserta aksi untuk balik kanan dan meminta mereka agar salat Jumat di tempat lain.
Selama acara berlangsung, panitia juga membawa kantong untuk donasi. Setelah acara selesai, uang yang terkumpul mencapai sekitar Rp200 juta. Uang itu akan dikirim kepada para korban dari etnis Rohingya.
Sementara itu, sebelumnya Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono memimpin gelar pasukan di Lapangan Soepardi. Saat berlangsung aksi, Candi Borobudur tetap dibuka seperti biasa untuk para wisatawan.
Sebanyak 2.800 personel keamanan dikerahkan selama acara berlangsung. Mereka ditempatkan di sekitar Masjid An Nuur dan Candi Borobudur serta wilayah-wilayah perbatasan Jateng dan Jogjakarta.(ady)