BOGOR–Berada di peringkat 60 dari 61 negara dalam hal minat baca, bagi Indonesia, sudah pasti bukan sebuah kebanggaan. Ini pula yang membuat Lembaga Bahasa LIA berusaha mencatatkan diri dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) atas pelaksanaan kegiatan storytelling serentak terbanyak di Indonesia pada 7 September mendatang.
Tidak tanggung-tanggung, 58 gerai LIA di seluruh Indonesia akan melakukan kegiatan storytelling di 58 sekolah dasar (SD) dari pukul 9.00-10.30 WIB. Di Bogor sendiri, LIA Pajajaran ikut serta dan melaksanakan kegiatan ini di SDN POLISI 4 Bogor yang notabene merupakan SD tempat Wali Kota Bogor Bima Arya pernah belajar.
Tetapi hal yang menjadikan kegiatan LST (LIA Storytelling) ini tidak biasa adalah karena yang “bercerita” di depan para siswa bukanlah seorang guru, melainkan seorang siswi kelas 5 SDN Polisi 4 yang juga siswi LIA Pajajaran Bogor, Nurul Ilmi Hasanah.
Ia terlihat sangat percaya diri dan memikat para pendengar yang hadir saat ia bercerita tentang “Magic Violin”, yaitu sebuah biola yang bila dimainkan akan membuat binatang-binatang untuk bertingkah laku tidak lazim. Siswa-siswi kelas IV yang memenuhi ruangan tersebut juga terbawa suasana dan ikut bergembira, bernyanyi, menari, melompat sesuai dengan cerita yang dibawakan Nurul dalam bahasa Inggris.
Kegiatan storytelling diadakan dengan berbagai macam permainan berbahasa Inggris. Ratusan siswa-siswi dari berbagai kelas pun terlihat sangat antusias dan memadati lapangan SDN Polisi 4 Bogor untuk ikut bermain dan berusaha memenangkan hadiah-hadiah kecil yang sudah dipersiapkan.
”Di balik seluruh kegiatan hari itu, keberhasilan LIA masuk rekor MURI pastinya bukanlah hasil akhir yang ingin dicapai. Dari pengalaman ini, dapat dilihat bahwa dengan membaca, anak-anak dapat menggunakan kemampuan berbahasa Inggris dengan baik apalagi jika dibimbing dengan tepat,” ujar Kasi Pemasaran LIA Pajajaran Novicto. (*/rur)