25 radar bogor

Pelatih Anjing di Bogor Ditemukan Meninggal dengan Mengenaskan, Status Whatsappnya Jadi Sorotan

Warga Kampung Baru Keramat, Desa Tugu Selatan, Cisarua digegerkan penemuan mayat pria, yang berprofesi sebagai pelatih anjing, pada Senin (15/4) malam. IST

CISARUA-RADAR BOGOR, Warga Kampung Baru Keramat, Desa Tugu Selatan, Cisarua digegerkan penemuan mayat pria, yang berprofesi sebagai pelatih anjing, pada Senin (15/4) malam.

Korban yang berprofesi sebagai pelatih anjing itu bernama AF (24). Dia ditemukan dalam kondisi gantung diri di sebuah baja ringan, di kandang dia anjing di tempat Pelatihan Yon Phanuel Kennel.

Kapolsek Cisarua Kompol Eddy Santosa mengatakan, pelatih anjing alias korban, merupakan perantau asal Kabupaten Pringsewu, Lampung, yang tengah bekerja di tempat tersebut.

“Korban ditemukan sekira pukul 21.00 WIB oleh rekan kerjanya pada Senin (15/4) malam,” ungkapnya, Selasa (16/4).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Eddy, korban terakhir diketahui berada di dalam kamar rumah kayu bersama rekan kerjanya sekitar pukul 20.00 WIB.

Pada saat itu, korban mengaku kepada rekannya dalam keadaan sakit. Tidak lama kemudian, korban keluar mengenakan jaket dan bertemu dengan rekan lainnya. Namun korban enggan mengobrol dengan rekan sesama pelatih anjing lainnya.

Baca juga: Wanita Paruh Baya Asal Sidoarjo Ditemukan Tewas Bunuh Diri

“Hasil keterangan lain yang didapat bahwa korban terakhir kali update status kata-kata caption di WA pada jam 14.47 WIB berupa “Mak anak mu kepengen turu kepenak”,” terang Kapolsek.

Sebelumnya, korban juga sempat ingin menggadaikan handphonenya. Namun ditolak dan dipinjamkan uang oleh rekannya.

Usai ditemukan, jenasah pelatih anjing di Bogor itu, dibawa ke RSUD Ciawi untuk dilakikan visum. Namun pihak keluarga menganggap kejadian tersebut merupakan musibah.

“Pihak keluarga korban yang berprofesi sebagai pelatih anjing itu, ingin mengambil jenasah untuk dapat segera dilakukan pemakaman di tempat pemakaman keluargaya di Lampung, PringSewu,” tukas Eddy.(cok)

Penulis: Septi
Editor: Rany Puspitasari