25 radar bogor

Pengurus Terminal Baranangsiang Bogor Mengeluh Sepi Penumpang, Ternyata Ini Penyebabnya

BOGOR-RADAR BOGOR, Meski sudah memasuki pertengahan bulan Ramadan, jumlah penumpang yang mudik melalui Terminal Baranangsiang diakui masih jauh dari ekspektasi.

Kondisi ini pun membuat para pengais rezeki di Terminal Baranangsiang tersebut mengeluh

Pengurus Terminal Baranangsiang, Budiana salah satunya. Ia mengatakan kondisi terminal yang berlokasi di Kecamatan Bogor Timur itu sangat memprihatinkan bagi ia dan rekan-rekan sopir maupun kenek bus.

Ia menyebut, selama beberapa hari ini armada bus tidak pernah terisi penuh. Bahkan sejumlah armada gagal berangkat karena jumlah penumpangnya tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekali keberangkatan.

Baca juga: Jelang Musim Mudik, Bus di Terminal Baranangsiang Diperiksa Petugas, Begini Hasilnya

“PO Arimbi bahkan 5 hari berturut-turut tidak jalan.  Penumpang cuma 2-3 saja tidak mampu untuk berangkat. Sepi banget bulan puasa ini bahkan yang biasa naik juga tidak ada,” keluhnya saat ditemui Radar Bogor, Rabu (27/3/2024).

Padahal, menurutnya untuk sekali berangkat bus mesti membawa setidaknya 20 orang penumpang agar bisa membiayai bahan bakar solar dan biaya tol di perjalanan.

Budiana melihat kondisi itu terjadi akibat adanya perpindahan penumpang dari moda bus menjadi kereta api. Ia juga memandang hal itu diakibatkan banyaknya timbulan terminal bayangan di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.

“Terminal bayangan di Jalan Sholeh Iskandar dan di Ciawi sangat berdampak bagi Terminal Baranangsiang. Penumpang dengan jarak jauh banyak membeli tiketnya di agen luaran sehingga tidak terpusat di Terminal yang sebenarnya,” terang dia.

Padahal menurut Budiana, Terminal Baranangsiang masih layak beroperasi walaupun sudah semestinya direvitalisasi.

Dirinya berharap, ada perhatian yang diberikan oleh pemerintah dan pejabat terkait mengenai nasib mereka yang mengais rezeki di Terminal Baranangsiang.

“Kami tidak menyalahkan KAI. Tapi tetap saja kami harus diperhatikan. Harus ada upaya pembangkitan kembali transportasi angkatan darat. Karena momen lebaran seharusnya menjadi sumber yang diharapkan kami masyarakat transportasi,” tekan dia. (Fat)

Penulis: Reka Faturachman
Editor: Rany Puspitasari