25 radar bogor

Alwi : Pemuda Inovatif Peduli Lingkungan

RADAR BOGOR-Alwi Muhamad Wira Kusuma adalah seorang lulusan Sarjana Hukum dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Saat ini berusia 24 tahun (23 tahun saat tulisan ini dibuat), tepatnya pada tahun 2024.

Alwi saat ini bekerja sebagai Waste Bank Supervisor di Kertabumi Recycling Center sejak bulan Juli 2022. Sebagai seorang Waste Bank Supervisor, Alwi bertanggung jawab atas Bank Sampah di daerah Bogor, termasuk Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.

Ia mengawasi lima Bank Sampah di Kota Bogor dan satu Bank Sampah di Kabupaten Bogor. Tugas utamanya adalah memastikan semua Bank Sampah mendapatkan pembinaan dari kantor pusat, seperti pembangunan kapasitas dan pelatihan daur ulang.

Tujuan dari pembinaan ini adalah agar Bank Sampah dapat melaksanakan proses daur ulang sendiri dan berkontribusi dalam menciptakan ekonomi sirkular bagi Bank Sampah tersebut.

Alwi memulai pendidikan formalnya di Sekolah Dasar Negeri Pengadilan 5 Bogor dan melanjutkan ke SMP Negeri 12 Kota Bogor. Di SMP, ia aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dan melibatkan diri secara aktif.

Hal ini berbeda dengan pengalaman di SD, di mana ia mengikuti ekstrakurikuler Pramuka namun tidak terlalu aktif. Di SMP Negeri 12 Kota Bogor, Alwi berusaha menjalankan kegiatan Pramuka dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh pengalaman dan pelajaran.

Hal ini membantunya dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan, cara berdiskusi, dan komunikasi yang baik dengan orang lain.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Alwi melanjutkan pendidikan di MAN 2 Kota Bogor yang juga memiliki kegiatan Pramuka yang aktif.

Di MAN 2 Kota Bogor, ia dipercaya sebagai ketua Pramuka dan mulai mempelajari dunia kepemimpinan. Sifat-sifat kepemimpinan, cara berdiskusi, dan komunikasi yang baik menjadi fokusnya sebagai pemimpin. Pengalaman ini membentuk soft skillnya.

Setelah lulus SMA, Alwi melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Di Malang, ia tetap aktif dalam organisasi Pramuka.

Selain itu, ia juga mengikuti berbagai organisasi lain yang membantunya mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang kepemimpinan, komunikasi, dan cara berinteraksi sosial.

Selama perjalanan pendidikan dari SD hingga kuliah, Alwi telah mencapai beberapa pencapaian dalam kegiatan Pramuka. Pada tingkat SMP, ia menjadi peserta Jamboree Cabang Kota Bogor yang mewakili SMP Negeri 12 Bogor.

Di tingkat SMA, ia berhasil lolos seleksi Raimuna Nasional tahun  2017 dan menjadi peserta dari kontingen Kota Bogor. Raimuna Nasional adalah kegiatan yang diadakan untuk anggota Pramuka di seluruh Indonesia.

Dari Raimuna Nasional, Alwi  mendapatkan pengalaman baru, wawasan yang lebih luas, dan dapat bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia.

Selain itu, Alwi juga pernah menjadi delegasi untuk Perkemahan Nasional Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang diadakan di Sumatera Selatan.

Meskipun ia tidak dapat menghadiri secara langsung karena kondisi pandemi COVID-19, ia tetap berpartisipasi secara daring. Kegiatan ini diikuti oleh teman-teman yang berangkat ke Sumatera Selatan, sementara Alwi tetap berada di Bogor.

Setelah Alwi menyelesaikan kuliahnya, ia Kembali ke Kota Bogor. Alwi dan teman-temannya melaksanakan dan merumuskan kembali untuk mengaktifkan pengurusan WCD (World Cleanup Day) Kota Bogor di tahun 2023.

Dari hasil diskusi dengan teman-temannya akhirnya mereka sepakat untuk menunjuk dan memberikan amanah kepada Alwi sebagai Leader WCD Kota Bogor Tahun 2023. Saat Alwi berada di WCD Kota Bogor, banyak sekali hal yang didapatkan oleh Alwi seperti relasi yang luas. 

Antara WCD Kota bogor dan WCD pusat nasional, dengan relasi ini memudahkan alwi untuk berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik dengan WCD pusat.

Alwi selalu memiliki cinta mendalam terhadap alam dan keyakinan kuat akan pentingnya konservasi lingkungan. Semangatnya untuk melindungi lingkungan tumbuh saat ia menjadi anggota Gerakan Pramuka, di mana ia belajar nilai-nilai Dasa Darma Pramuka “Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia.”

Terinspirasi oleh prinsip-prinsip ini, Alwi memulai misi untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu lingkungan dan mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan di komunitasnya.

Pada bulan September, ia memulai program World Cleanup Day bekerja sama dengan Npure yang ingin menjalankan program CSR nya. Salah satu acara penting yang diorganisir dalam program WCD adalah pembersihan skala besar di area Hutan Penelitian Ramangga, sebuah wilayah luas yang dikenal karena pentingnya secara ekologis.

Selain bekerja sama dengan Npure, Alwi juga bekerja erat dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor dan Paragon Corp. Pengalaman dan interaksi Alwi dengan lingkungan telah membentuk perspektifnya dan komitmennya terhadap keberlanjutan.

Ia percaya bahwa tindakan individu kecil, seperti pembuangan sampah yang tepat, dapat memiliki dampak yang signifikan dalam menjaga lingkungan. Ia menekankan pentingnya mematuhi norma-norma dan nilai-nilai sosial yang mengutamakan tanggung jawab lingkuekologi

Melalui program World Cleanup Day, Alwi memberikan platform bagi individu untuk terlibat dalam kegiatan lingkungan yang bermakna. Ia bertujuan untuk menginspirasi orang-orang, terutama generasi muda, untuk mengembangkan budaya kesadaran lingkungan.

Dengan menanamkan kebiasaan memilah sampah dan mendukung inisiatif seperti bank sampah lokal, Alwi mendorong orang-orang untuk aktif berkontribusi dalam upaya pengurangan dan daur ulang sampah.

Kerja keras Alwi dalam isu lingkungan telah mendapatkan pengakuan dan dukungan dari berbagai pihak. Selama acara World Cleanup Day di Bogor, ia berkesempatan untuk mengundang Walikota Bogor, Bima Arya, yang memuji upaya program ini dan mengakui program ini sebagai inisiatif baru dan berdampak di wilayah tersebut. Pengakuan ini semakin memotivasi Alwi dan timnya untuk melanjutkan misi mereka dan memperluas jangkauan program.

Dalam pesan kepada masyarakat, Alwi menekankan urgensi mengadopsi perilaku sadar lingkungan. Ia mendorong orang-orang untuk meninggalkan praktik-praktik kuno, seperti pembuangan sampah sembarangan, yang hanya menyebabkan penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir dan perairan.

Sebaliknya, ia menganjurkan pemilahan sampah dan daur ulang sebagai praktik yang lebih relevan pada era saat ini. Alwi juga menyoroti masalah limbah makanan yang umum di Indonesia.

Ia mendesak individu untuk berpraktik makan yang bijak, dengan meminimalkan sisa makanan dan membuang limbah organik dengan benar. Dengan membudayakan kebiasaan makan yang bersih, Alwi percaya bahwa orang-orang dapat berkontribusi dalam mengurangi jumlah limbah organik yang dikirim ke tempat pembuangan akhir.

Selain itu, Alwi menyarankan agar generasi muda mengalihkan kegiatan sosial mereka ke tempat- tempat yang mendukung penggunaan gelas yang bisa digunakan ulang daripada wadah plastik sekali pakai.

Dengan memilih tempat-tempat yang mengutamakan praktik ramah lingkungan, seperti penggunaan minuman yang bisa digunakan kembali, generasi muda dapat aktif berpartisipasi dalam mengurangi limbah plastik.

Komitmen dan pemikiran inovatif Alwi Yakni dalam konservasi lingkungan telah memberikan dampak signifikan di Indonesia. Melalui program World Cleanup Day, ia telah menginspirasi banyak individu untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan mereka dan bekerja menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Biografi ini mencerminkan perjalanan Alwi sebagai seorang pembela lingkungan dan keyakinannya yang teguh akan kekuatan tindakan kolektif dalam mengatasi tantangan lingkungan. (*)

Penulis : Rafli Dwi Prasetya
Mahasiswa Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB

Editor : Yosep