25 radar bogor

Strategi Masyarakat Untuk Mengembangkan Inovasi Baru dari Teknologi Dalam Komunikasi Inovasi

Ilustrasi Komunikasi
Ilustrasi Komunikasi

RADAR BOGOR-Pada perkembangan zaman saat ini, kemajuan teknologi semakin cepat seperti fotografi, fotokopi, sinematografi, telegraf, telepon, radio komunikasi, radar, dan berbagai macam digital komputer elektronik.

Teknologi ini berkembang ke berbagai bidang kehidupan seperti di toko, di sekolah, perguruan tinggi, kantor bahkan ke rumah tangga. Hasil kemajuan teknologi memang dapat didayagunakan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, tetapi kemajuan dan perubahan ini terkadang banyak orang yang masih belum mau menerima apalagi melaksanakannya.

Dari permasalahan ini ternyata memang ada jarak antara mengetahui dan mau menerapkannya serta menggunakan atau menerapkan ide yang baru tersebut, maka dalam proses penyebaran inovasi timbul masalah yakni bagaimana cara untuk mempercepat diterimanya suatu inovasi oleh masyarakat (sasaran penyebaran inovasi).

Difusi Inovasi terdiri dari dua padanan kata yaitu difusi dan inovasi. Rogers (1983) mendefinisikan difusi sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial (the process by which an innovation is communicated through certain channels over time among the members of a social system).

Disamping itu, difusi juga dapat dianggap sebagai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Inovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat, Ungkapan dianggap/dirasa baru terhadap suatu ide, praktek atau benda oleh sebagian orang, belum tentu juga pada sebagian yang lain. Kesemuanya tergantung apa yang dirasakan oleh individu atau kelompok terhadap ide, praktek atau benda tersebut.

Dari kedua padanan kata di atas, maka difusi inovasi adalah suatu proses penyebar serapan ide-ide atau hal-hal yang baru dalam upaya untuk merubah suatu masyarakat yang terjadi secara terus menerus dari suatu tempat ke tempat yang lain, dari suatu kurun waktu ke kurun waktu yang berikut, dari suatu bidang tertentu ke bidang yang lainnya kepada sekelompok anggota dari sistem sosial.

Tujuan utama dari difusi inovasi adalah diadopsinya suatu inovasi (ilmu pengetahuan, teknologi, bidang pengembangan masyarakat) oleh anggota sistem sosial tertentu. Sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi sampai kepada masyarakat.

Beberapa elemen difusi inovasi Menurut Rogers (1983) dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu: suatu inovasi, dikomunikasikan melalui saluran komunikasi tertentu, dalam jangka waktu dan terjadi diantara anggota-anggota suatu sistem sosial.

1. Inovasi (gagasan, tindakan atau barang) yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya.

2. Saluran komunikasi, adalah alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.

3. Jangka waktu, yakni proses keputusan inovasi dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya. Pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (a) proses pengambilan keputusan inovasi, (b) keinovatifan seseorang (relatif lebih awal atau lebih lambat dalam menerima inovasi), dan (c) kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.

4. Sistem sosial merupakan kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Ada beberapa tahap keputusan dalam komunikasi inovasi, penerimaan atau penolakan suatu inovasi adalah keputusan yang dibuat seseorang/individu dalam menerima suatu inovasi telah terjadi berbagai tahapan pada seseorang tersebut, yaitu:

1. Tahap Awareness (Kesadaran), yaitu tahap seseorang tahu dan sadar ada terdapat suatu inovasi sehingga muncul adanya suatu kesadaran terhadap hal tersebut.

2. Tahap Interest (Keinginan), yaitu tahap seseorang mempertimbangkan atau sedang membentuk sikap terhadap inovasi yang telah diketahuinya tersebut sehingga ia mulai tertarik pada hal tersebut.

3. Tahap Evaluation (Evaluasi), yaitu tahap seseorang membuat keputusan apakah ia menolak atau menerima inovasi yang ditawarkan sehingga saat itu ia mulai mengevaluasi.

4. Tahap Trial (Mencoba), yaitu tahap seseorang melaksanakan keputusan yang telah dibuatnya sehingga ia mulai mencoba suatu perilaku yang haru

5. Tahap Adoption (Adopsi), yaitu tahap seseorang memastikan atau mengkonfirmasikan keputusan yang diambilnya sehingga ia mulai mengadopsi perilaku baru tersebut.

Contoh kasus : Proses Komunikasi Inovasi Bank Sampah Dalang Collection Dalam Meningkatkan Pemberdayaan Melalui Kreativitas Pengolahan Sampah

Proses Komunikasi Inovasi yang terjadi di bank sampah Dalang Collection menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi disampaikan (dikomunikasikan) melalui saluran-saluran tertentu sepanjang waktu kepada sekelompok anggota dari sistem sosial yang ada di masyarakat.

Dalam proses komunikasi inovasi bank Dalang Collection membutuhkan berbagai tahap. Adapun tahapan nya adalah sebagai berikut:

1. Mensosialisasikan Kepada Masyarakat

Setelah mendapatkan respon positif, maka Dalang Collection melakukan sosialisasi pada warga terkait untuk merealisasikan rencana atau tujuan kegiatan bank sampah. Untuk mencapai tujuan yang direncanakan tersebut adalah dengan melakukan pendekatan dan berinteraksi secara baik kepada masyarakat juga melakukan sosialisasi mengenai sampah.

Untuk menjalankan kegiatan bank sampah dalam pemilahan sampah perlu adanya penyadaran kepada masyarakat bahwa sampah tidak harus dimusuhi, tetapi bila dipilah bisa menghasilkan nilai ekonomis. Hal tersebut diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat agar mau memilah sampah.

Awalnya banyak kendala yang dihadapi ibu-ibu pengurus Bank Sampah Dalang Collection dalam melakukan kegiatan ini, karena kebanyakan dari masyarakat kurang menerima dan tidak mau ikut serta menjadi nasabah, sampah yang sudah dikumpulkan lalu ditimbang nantinya di timbun di salah satu lahan sehingga akan menyebabkan bau yang tidak sedap, dapat mengganggu, pemandangan yang kurang bagus, namun setelah pengelola bank sampah Dalang Collection melakukan sosialisasi mengenai alur kerja Bank Sampah ini, masyarakat mulai menyadari bahwa hadirnya Bank Sampah di lingkungan mereka memberikan dampak positif.

Saluran komunikasi inovasi yang terjadi di Bank Sampah Dalang Collection Menghubungkan dua unit antara inovator dalam hal ini adalah pihak Dalang Collection dan masyarakat sebagai adaptor adalah salah satu tahap dalam proses komunikasi inovasi.

Saluran komunikasi yang dilakukan oleh pihak Dalang Collection tidak hanya dilakukan secara langsung, tetapi juga menggunakan media seperti media massa dan sosial media. Media massa yang digunakan dapat berupa surat kabar dan televisi.

Dimana media massa ini dapat menjangkau masyarakat dalam jumlah yang besar dan cepat. Sedangkan sosial media yang digunakan oleh pihak bank sampah Dalang Collection adalah seperti WhatsApp dan Facebook.

Oleh karena itu media massa dan sosial media menjadi saluran yang efektif untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang inovasi dari Bank sampah Dalang Collection kepada masyarakat.

Seperti hasil dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Ketua Dalang Collection, Ibu Soffia Seffen “Awalnya penyampaian pesan dilakukan secara langsung, tetapi sekarang penyampain pesan yang kami lakukan sudah berkembang melalui televisi seperti pengangkatan kreativitas masyarakat di kota Pekanbaru, dan kami juga menggunakan WhatsApp dan Facebook”.

2. Menyampaikan Pesan tentang Mekanisme Pengolahan Sampah

Pelaksanaan kegiatan Bank Sampah Dalang Collection yakni tahap awal sebelum pengolahan sampah adalah tahap pemilahan sampah yaitu memilah sampah antara organik dan anorganik dan dipisahkan di wadah yang berbeda atau lebih tepatnya tidak mencampur antara sampah organik dan anorganik.

Tahap pemilahan ini adalah tanggung jawab semua warga yang menjadi nasabah bank sampah, fokus dari pewadahan adalah agar sampah organik tidak tercampur oleh sampah anorganik sehingga pengepul tidak harus memisahkannya lagi ketika waktu penimbangan. Tahap ini menunjukkan partisipasi warga dalam mensukseskan kegiatan bank sampah.

3. Pemantauan dan Evaluasi

Semua kegiatan yang kemudian dilaksanakan perlu dipantau atau diawasi secara berlanjut untuk melihat kesesuaian dengan rencana yang telah disusun. Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh Bank sampah Dalang Collection dengan cara menggunakan kembali proses komunikasi inovasi yang telah dilakukan seperti penggunaan komunikasi inovasi pada tahap mensosialisasikan kepada warga. Jika menyimpang, tentu perlu diusahakan tindakan-tindakan perbaikan agar dapat meluruskannya kembali.

Setelah suatu tahapan kerja selesai, maka hasilnya layak dievaluasi atau dinilai sejauh mana telah mencapai tujuan program yang telah disepakati bersama. Pengertian monitoring pemantauan secara terus menerus proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Monitoring dapat dilakukan dengan cara mengikuti langsung kegiatan atau membaca hasil laporan dari pelaksanaan kegiatan.

Komunikasi inovasi memiliki manfaat tercapainya suatu pemahaman bersama (mutual understanding) antara dua atau lebih partisipan komunikasi terhadap suatu pesan (dalam hal ini adalah ide baru) melalui saluran komunikasi tertentu.

Dalam komunikasi inovasi, proses komunikasi antara (misalnya penyuluh dan petani) tidak hanya berhenti jika penyuluh telah menyampaikan inovasi atau jika sasaran telah menerima pesan tentang inovasi yang disampaikan penyuluh Namun seringkali (seharusnya) komunikasi baru berhenti jika sasaran (masyarakat) telah memberikan tanggapan seperti yang dikehendaki penyuluh yaitu berupa menerima atau menolak inovasi tersebut. (*)

Editor : Yosep