25 radar bogor

Sosok Caleg PSI Pemecah Telor di Kota Bogor yang Laporkan Ganjar Pranowo

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso. (Radar Bogor/ Hendi Novian)

BOGOR-RADAR BOGOR, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), yang juga caleg PSI, Sugeng Teguh Santoso tengah menjadi sorotan.

Di mana, pria yang kerap disapa STS sebagai caleg PSI ini, melaporkan Gubernur Jawa Tengah periode 2012-2023, Ganjar Pranowo, atas dugaan gratifikasi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tak hanya Ganjar Pranowo, Caleg PSI melalui IPW juga melaporkan Direktur Utama Bank Jateng periode 2014-2023, Supriyatno atas dugaan yang sama.

Adapun, STS merinci, laporannya ke KPK itu terkait dengan kredit Bank Jateng, kepada kreditur atau nasabah, di mana dalam prosesnya rupanya ada jaminan oleh asuransi berbentuk cashback.

Pada laporan ke KPK itu, IPW menduga adanya keterlibatan Ganjar Pranowo sebagai pemegang saham pengendali.

“IPW melaporkan adanya dugaan penerimaan gratifikasi, dan atau suap yang diterima oleh Direksi Bank Jateng dari perusahaan-perusahaan asuransi. Kami serahkan prosesnya pada KPK ya, karena kami juga sudah deskripsikan alat buktinya,” kata Sugeng Teguh Santoso.

Menurut Sugeng, perusahaan asuransi terindikasi memberikan pertanggungan jaminan kredit kepada kreditur Bank Jateng, yang dipahami sebagai cashback.

Baca juga: Sambangi Keuskupan Bogor, Ganjar Pranowo Silaturahmi dengan Tokoh-Tokoh Agama Katolik

Di mana, besaran nilai cashback ini diduga sekitar 16 persen, yang dibagikan untuk tiga pihak.

Rinciannya, 5 persen untuk operasional Bank Jateng, 5,5 persen untuk pemegang saham Bank Jateng yang terdiri dari pemerintah atau kepala daerah.

Kemudian, 5,5 persen untuk pemegang saham pengendali Bank Jateng.

Dalam bukti tanda terima laporan ke KPK disebutkan, laporan ini menyangkut dugaan gratifikasi/suap/penyalahgunaan wewenang Direktur Utama Bank BPD Jateng periode 2014-2023 berinisial S.

Menurut dia, jika dikonversikan maka nilainya lebih dari Rp100 miliar. Sedangkan, Direktur Bank Jateng ini disebut-sebut telah mengundurkan diri sejak 2023, sesaat sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Selain Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso juga merupakan Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bogor.

Di mana, partai yang didirikan pasca Pemilu 2024 saat ini dikomandoi oleh Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga merupakan adik kandung cawapres Gibran Rakabuming Raka.

Sugeng Teguh Santoso diketahui mencoba peruntungan maju pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, melalui PSI dari Dapil 1 Bogor Tengah-Timur.

DPD PSI Kota Bogor berhasil memperoleh total suara di Dapil 1 Bogor Tengah-Timur. Sedangkan, meski Sugeng hanya berhasil mengantongi 1.111 suara, namun dapat menghantarkan untuk duduk sebagai Anggota DPRD Kota Bogor Periode 2024-2029.

Adapun, hal itu berdasarkan rapat pleno terbuka dan penetapan hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat Kota Bogor, pada Selasa (5/3) malam.

Menariknya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pecah telur alias berhasil meloloskan salah satu Caleg-nya di Pileg 2024 Kota Bogor.

Sugeng, juga diketahui pernah berkompetisi dalam Pilwalkot 2018 sebagai calon Wakil Wali Kota Bogor.

Di mana, Sugeng saat itu mendampingi Dadang Danubrata dengan diusung oleh PDIP dan PKB. Namun, saat itu perjuanganya kandas, di mana Pilwalkot 2018 dimenangkan pasangan Bima Arya-Dedie A Rachim.

Sugeng sendiri lahir pada 13 April 1966 di Semarang, Jawa Tengah. Sugeng diketahui merupakan anak dari seorang ayah yang bekerja sebagai pegawai perusahaan dan aktivis buruh.

Sedangkan, ibunya merupakan seorang guru. Namun, ia sempat berpisah dengan sang ayah ketika terjadi pergolakan politik pada 1965.

Setelah kondisi politik mereda, ia bertemu kembali dengan sang ayah usai ibunya membawa keluarga hijrah ke Jakarta.

Sugeng menghabiskan masa kecilnya di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Meskipun banyak anak yang terlibat tawuran kala itu, tetapi Sugeng sukses melalui setiap jenjang pendidikan dengan baik.

Di mana, Sugeng menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Pademangan Timur 04 di Jakarta (1979), SMP Negeri 42 di Jakarta (1982), dan SMA Negeri 15 di Jakarta (1985).

Di Jakarta, ayah Sugeng bekerja sebagai tukang becak yang kemudian bangkit menjadi juragan becak serta memiliki bengkel sendiri.

Namun, Sugeng tidak pernah berkeinginan meneruskan usaha sang ayah. Ia hanya ingin menjadi ahli komputer di Indonesia.

Setelah lulus SMA, Sugeng berhasil menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Usai meraih gelar sebagai Sarjana Hukum, ia dilantik menjadi Pengacara Praktek di Pengadilan Tinggi Jakarta. Lalu, pada 1992, ia membuka kantor hukum Sugeng Teguh Santoso. Empat tahun kemudian, ia diangkat sebagai advokat oleh Menteri Kehakiman Indonesia.

Dengan kemampuannya dalam bidang hukum, Sugeng berhasil menduduki beberapa posisi, seperti Sekretaris Jenderal (Sekjen) Serikat Pengacara Indonesia (1997-2007), Deklarator Peradi (2004), Wakil ketua Umum Peradi (2010-2015), dan Sekretaris Dewan Kehormatan Pusat Peradi (2005-2015), dan Sekjen Peradi Rumah Bersama Advokat (2015-2020).

Kemudian, pada periode 2020-2024, ia diangkat menjadi Ketua Umum Peradi Pergerakan.

Pada 18 Agustus 2021, Sugeng Teguh Santoso resmi dilantik sebagai ketua IPW di Komplek UNJ Rawamangun, Jakarta Timur.

Pada pelantikan tersebut, caleg PSI itu juga menjelaskan, IPW menjadi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengontrol kinerja kepolisian.

Terakhir, Sugeng sebagai caleg PSI yang lolos di pileg, pernah disorot gara-gara membela Ferdy Sambo.(ded/net)

Penulis: Dede
Editor: Rany Puspitasari