25 radar bogor

Panduan Ramadan dan Idulfitri 1445 H : Tarawih dan Tadarus Pakai Pengeras Suara Dalam

Menag Yaqut Cholil terbitkan edaran panduan Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
Menag Yaqut Cholil terbitkan edaran panduan Ramadan dan Idulfitri 1445 H.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Jelang Ramadan 2024 pekan depan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan edaran mengenai panduan menjalankan ibadah Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah.

Baca Juga : Operasi Ramadan, Polres Bogor Bakal Sasar Sejumlah Hal, Kapolres: Kita Ingin Jaga Kesucian Ramadan

Dalam edaran panduan Ramadan tersebut, Gus Yaqut meminta seluruh umat Islam mempertahankan ukhuwah Islamiyah dan toleransi, terutama dalam menghadapi kemungkinan perubahan pada awal puasa.

Pemerintah baru saja akan mengadakan sidang isbat awal Ramadan 1445 H pada 10 Maret 2024 untuk menentukan apakah puasa Ramadan 2024 akan dimulai pada 11 atau 12 Maret.

Sementara itu, Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah telah menetapkan bahwa Ramadan 1445 Hijriah akan dimulai pada Senin, 11 Maret 2024. Bahkan ada beberapa umat islam akan berpuasa pada 10 Maret 2024.

“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi,” ujar Gus Yaqut.

Edaran yang ditandatangani Gus Men pada tanggal 26 Februari 2024 ini, ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Edaran Kemenag juga ditujukan kepada para pemimpin organisasi kemasyarakatan Islam, termasuk pengurus Badan Kesejahteraan Masjid, pengurus Majelis Dai Kebangsaan, pengurus dan pengelola masjid dan musala, panitia Hari Besar Islam di tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan komunitas Muslim di Indonesia.

“Umat Islam agar melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi,” kata Gus Yaqut.

Selain itu, Gus Yaqut mengimbau umat Islam selama bulan Ramadan untuk mematuhi Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022, yang mengatur penggunaan pengeras suara di masjid dan musala.

Edaran soal pengeras suara di masjid yang dirilis pada 18 Februari 2022 itu, memungkinkan volume pengeras suara disesuaikan dengan kebutuhan dan mencapai maksimal 100 dB.

Sehubungan dengan bulan Ramadan, edaran ini mengatur penggunaan pengeras suara dalam selama Salat Tarawih, ceramah atau kuliah Ramadan, dan tadarrus Al-Qur’an.

Namun, takbir Idulfitri di masjid atau musala dapat dilakukan dengan pengeras suara luar sampai pukul 22.00 WIB, setelah itu dapat dilanjutkan dengan pengeras suara dalam.

Baca Juga ; Rawan Kriminal, Polres Bogor Larang Kegiatan Sahur On The Road Selama Ramadan 2024

Berikut panduan lengkap Edaran Menag No SE. 1 tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi dikutip dari laman resmi Kementerian Agama:

  1. Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.
  2. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.
  3. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mempedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
  4. Umat Islam dimbau untuk melaksanakan berbagai kegiatan di masjid, musala, dan tempat lain dalam rangka syiar Ramadan dan menyampaikan pesan-pesan taqwa serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.
  5. Takbiran Idul Fitri dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat lain dengan ketentuan mengikuti Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
  6. Takbir keliling dilakukan mengikuti ketentuan pemerintah setempat dan aparat keamanan dengan tetap menjaga ketertiban, menjunjung nilai-nilai toleransi, dan menjaga ukhuwah islamiyah.
  7. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah/2024 Masehi dapat diadakan di masjid, musala, dan lapangan.
  8. Materi ceramah Ramadan dan Khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.
  9. Mengimbau kepada umat Islam untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, wakaf, dan sedekah di bulan Ramadan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat. (net)

Editor : Yosep