25 radar bogor

Lulusan Sarjana Pertanian, Kok Kerjanya di Perbankan?

IPB University
Mahasiswa IPB University Berhasil Ekspor Produk Healthy Chips Perdana ke Amerika Serikat, Rektor Bangga

RADAR BOGOR-Sebuah pemikiran kolot yang ada hingga saat ini masih seputar relevansi jurusan dengan pekerjaan yang digeluti setelah lulus. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara jurusan yang diampu semasa kuliah dan pekerjaan di kemudian hari.

Baca Juga : IPB University Bogor Tekan Kerja Sama Bidang Bioteknologi dengan Osaka University, dari Pertukaran Mahasiswa hingga Dirikan Konsorium

Fenomena ini terjadi pada beberapa alumni dari salah satu kampus terbaik di Indonesia, yaitu IPB Univerity. Banyak sekali alumni IPB University yang bekerja di sektor perbankan karena mendapat tawaran gaji yang lebih pasti dibandingkan dengan terjun langsung ke dunia pertanian.

Hal ini menimbulkan pertanyaan akan pemanfaatan potensi lulusan pertanian dalam pengembangan sektor pertanian yang sebenarnya sangat dibutuhkan di Indonesia.

Sangat disayangkan, lulusan IPB yang bekerja di industri perbankan

Banyak lulusan IPB University yang bekerja tak searah dengan jurusan semasa kuliahnya. Bagi sebagian orang, melihat banyaknya manager dan direksi perbankan BUMN yang berasal dari IPB University menjadi hal yang dipertanyakan dan perlu dicari tahu penyebabnya.

Jika dilihat dari status pendidikannya lulusan IPB University memiliki kemampuan menyiapkan petani kearah agrobisinis. Lulusan IPB University bisa mempersiapkan peningkatan kerja para petani di Indonesia.

Di masa yang akan datang seluruh negara di dunia ini akan berebut pangan, berebut energi, dan berebut air. Mereka seharusnya mengerti betul tentang seluk beluk pertanian, sehingga mereka memiliki pemikiran modern dan mau terjun ke sawah dan lahan pertanian.

Lulusan IPB punya kemampuan menyiapkan petani ke arah agrobisnis. Kehadiran lulusan pertanian seharusnya dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan sektor pertanian mengingat potensi pertanian sangat besar di Indonesia.

Menurut data, setiap tahun terdapat ribuan lulusan pertanian di Indonesia, dan potensi merekalah yang seharusnya dimanfaatkan untuk memajukan sektor pertanian di tanah air.

Adanya peran pemerintah dalam memberikan akses teknologi pertanian dan mendorong minat bertani di kalangan pemuda, diharapkan lulusan pertanian dapat memanfaatkan ilmu dan keterampilan mereka untuk turut serta dalam pengembangan sektor pertanian, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan pertanian di Indonesia.

Lowongan pekerjaan besar-besaran yang ditawarkan oleh Bank tentunya sangat menggiurkan bagi para alumni untuk melamarnya.

Maka dari itu, banyak sarjana pertanian yang memilih meninggalkan ladang. Akan tetapi kondisi ini, tidak hanya terjadi untuk lulusan IPB saja. Banyak jebolan kampus lain yang juga akhirnya bekerja tidak di sektor pertanian.

Bekerja di perbankan diakui relatif lebih menjanjikan, tidak menariknya sektor pertanian bagi sarjana muda utamanya disebabkan karena kebijakan pemerintah itu sendiri. Kebijakan harga di tingkat produsen yang rendah tersebut hanya menguntungkan sektor lain seperti jasa industri atau sektor jasa.

Selain pricing policy, keterbatasan lahan juga menjadi salah satu disinsentif daya tarik sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan. Tak hanya itu, lahan yang luas pun apabila dengan sistem sewa belum tentu memberikan keuntungan optimal bagi petani.

Katanya Belum Tentu Sesuai dengan Datanya

Pemikiran yang sampai saat ini melekat ketika mendengar kata alumni IPB, langsung teringat dengan pernyataan bahwa alumni IPB University banyak yang bekerja di perbankan. Perkataan ini berawal dari tahun 2017 pada saat Diesnatalis IPB University ke-54 tahun yang diucapkan oleh Pak Jokowi.

Pernyataan tersebut tidak salah, namun tidak benar sepenuhnya. Faktanya berdasarkan hasil pelacakan lulusan (tracer study) yang telah dilakukan melalui beberapa cara seperti pengembangan database alumni, penyebaran kuesioner untuk alumni dan pengguna melalui berbagai media, dan pengembangan website alumni Departemen SIL, menunjukkan bahwa hampir 80% alumni PS S1 SIL bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahliannya. Pada tahun 2015 jumlah alumni IPB adalah 6.773 orang.

Sementara itu alumni yang mengisi kuisioner adalah 4.927 orang atau 73. 18 persen dari target responden. Data menunjukkan 79,20 persen lulusan IPB bekerja sesuai dengan jurusan atau kompetensi yang mereka ambil.

Hanya 19,31 persen yang tidak berkesesuaian dengan pekerjaan yang mereka ambil. Untuk di sektor pertanian, tingkat kesesuain tertinggi terdapat di Fakultas Teknologi Pertanian. 87.36 persen lulusan Fateta bekerja di bidang teknologi pertanian dan penelitian untuk memajukan sektor pertanian di Indonesia.

Perlu diingat bahwa IPB University tidak hanya menawarkan program studi di bidang pertanian. Meskipun memang terkenal dengan keunggulannya dalam ilmu pertanian, IPB University juga memiliki beragam jurusan lain yang relevan dengan sektor non-teknis, seperti perbankan, keuangan, dan wirausaha.

Sebagai contoh, jurusan Akuntansi dan Komunikasi Digital dan Media dari Sekolah Vokasi IPB University tidak hanya tentang pertanian. Bagi sebagian perusahaan skill dan kemampuan tersebut sangat dibutuhkan dan dirasa relevan dengan pekerjaan yang ditawarkan oleh Bank.

Asumsi yang didengar oleh masyarakat saat ini masih sangat berpengaruh, terutama ketika berasal dari tokoh nomor satu di Indonesia, meskipun tidak selalu benar sepenuhnya.

Pandangan ini mencerminkan kenyataan bahwa opini dan pernyataan dari tokoh-tokoh penting dapat memengaruhi pandangan masyarakat secara luas.

Baca Juga ; Rakernas III HA IPB Hasilkan Tiga Program Prioritas, Salah Satunya Konsep Agromaritim

Namun, jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, setiap individu memiliki perjalanan hidup yang unik, dan tidak selalu harus sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh pihak lain. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mampu memilah informasi, termasuk opini, dan berpikir kritis sebelum menerima atau menyampaikan suatu pernyataan. (*)

Penulis : Tita Siti Pahitah
Mahasiswi Sekolah Vokasi IPB University

Editor : Yosep