25 radar bogor

Sempat Kehilangan Setengah Raihan Angka Suaranya, Tim Partai Nasdem Akan Kawal Pleno Hingga Tingkat KPU

Radar Bogor – Kejadian tak menyenangkan dialami saksi Partai kontestan Pemilu ditengah penghitungan atau Pleno tingkat Kecamatan di Kecamatan Tajurhalang Kabupaten Bogor.

Dalam rekaman telepon genggam terekam seorang petugas berseragam KPU terpancing emosi hingga terlihat menggebrak meja, hal itu dikarenakan saksi Partai Nasdem dan Caleg DPRD Kabupaten Bogor dapil 6, Kennedy Manik, pertanyakan suara Calegnya yang berkurang di TPS 37 Desa Tajurhalang, Kecamatan Tajurhalang.

“Ada kekecewaan dari kami sebab, kami ini punya data C1 pleno dan C1 salinan, bahkan di aplikasi SiRekap juga tertera dan sesuai dengan data yang kami miliki, namun saat pleno setengah total Suaranya menghilang.” kata dia.

Kennedy menyebut, data perolehan suara total yang dikumpulkan yakni sebanyak 12 suara baik dari akumulasi suara partai maupun suara caleg.

“Seharusnya ada 12 suara berdasarkan C1 Salinan, C1 Pleno dan data SiRekap, namun saat Pleno, suara itu hilang 6. Suara yang hilang itu adalah suara caleg Ghilman Hanif. Semua suaranya hilang di TPS tersebut,” papar dia.

Adanya ketidaksesuaian data tersebut, menurut dia bukan hanya sekedar angka namun lebih kepada proses yang adil untuk semua, karenanya Ia melayangkan protes ditengah riuhnya suasana pleno, hingga dirinya digiring keluar ruang pleno.

“Ini bukan seberapa sekecil jumlah suara yang hilang, bagaimana sistem demokrasi kita bisa berjalan dengan baik, jika peristiwa seperti ini kita diamkan. Kita akan kawal terus proses hingga di Pleno KPU Kabupaten Bogor, kita lakukan Banding, dan mengawal kasus ini hingga tuntas,” Katanya.

Kendati kericuhan tak berlangsung lama namun hal tersebut menyita peserta pleno lainnya yang juga sedang melakukan penghitungan ulang ditempat yang sama.

ditempat berbeda pada Jumat (23/2/2024), saat dikonfirmasi, Sekertaris PPK Kecamatan Tajurhalang, Yuga Irwansyah membenarkan adanya ketegangan tersebut, namun tak berlangsung lama, Ia pun mengatakan sudah diselesaikan saat itu juga dengan membuka bukti lainnya sesuai data yang dimilikinya serta dilakukan penghitungan ulang.

“Malam itu juga sudah selesai. Kita lakukan penghitungan ulang dengan membuka kotak suara disaksikan peserta pleno, terus sisanya datang lagi sampai dihitung ulang dan hasilnya itu-itu juga,” Ungkapnya. (zR)