25 radar bogor

Pencemaran Sungai Cileungsi Bogor Tak Kunjung Selesai, Menteri LHK Sampai Bingung

Pencemaran Sungai Cileungsi
Aliran sungai Cileungsi nampak hitam tercemar limbah. Foto : Radar Bogor / Hendi Novian

CILEUNGSI – RADAR BOGOR, Pencemaran di Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor tak kunjung selesai. Kondisi itu membuat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya kebingungan.

Baca Juga : Pemuda Hanyut di Sungai Cileungsi Ditemukan, 1,3 Kilometer dari Lokasi Terakhir

Menurutnya, pencemaran pada Sungai Cileungsi ini menjadi atensi KLHK sejak lama. Bahkan, Direktorat Jenderal Pengendalian, Pencemaran dan Pemulihan lingkungan sudah beberapa kali turun ke lokasi , namun memang tidak pernah selesai.

“Sungai Cileungsi udah lama diberesin, tapi gak beres-beres ada terus, ada terus (pencemaran),” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya saat berkunjung ke Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.

Namun begitu, Siti Nurbaya berjanji akan terus menindaklanjuti soal pencemaran Sungai Cileungsi. “Saya akan cek lagi ya, tapi itu memang berkali-kali tim saya turun tapi memang itu panjang banget sih ke DAS Citarum sampe ke industri yang di Bandung Subang,” ungkapnya.

Dirinya menegaskan, akan meminta jajarannya untuk menindak tegas perusahaan-perusahaan yang masih membuang limbah ke Sungai Cileungsi. “Bisa ditutup. Nanti saya cek lagi, nanti akan saya tanyakan langsung ke Pak Dirjen,” ucapnya.

Sementara itu, Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu menambahkan, pihaknya sudah menurunkan tim dalam rangka melihat dan monitoring pencemaran di Sungai Cileungsi.

Kemudian tim itu akan berkoordinasi dengan tim terkait, termasuk dengan pemerintah pusat dalam hal ini KLHK, dan pemerintah provinsi, karena ini lintas wilayah, sampai ke Bekasi dan seterusnya.

“Jadi tim itu sementara ini masih bekerja, dan hasilnya seperti apa nanti kita akan sampaikan ke publik,” kata Asmawa.

Baca Juga : Jembatan di Atas Sungai Cileungsi Ini Terendam Banjir Setiap Hujan Turun

Asmawa mengaku sudah lakukan peninjauan kelokasi, kemudian berkoordinasi dengan pertama pihak teknis laboratorium, perguruan tinggi, dan instansi terkait lintas kabupaten itu.

“Mengenai pabrik yang diduga melakukan pencemaran, sementara diinventarisir dulu, tapi yang pasti sumbernya dari pabrik tersebut,” katanya. (abi)

Reporter : Jaenal Abidin
Editor : Yosep