BANDUNG-RADAR BOGOR, Ratusan mahasiswa ITB melakukan unjuk rasa di depan kantor rektorat, mengecam kebijakan kerja sama kampus dengan aplikasi pinjaman online (pinjol). Dalam long march dari Taman Ganesha menuju rektorat, perwakilan mahasiswa berusaha bernegosiasi, tetapi adu mulut dengan petugas keamanan terjadi ketika mereka tidak diizinkan masuk.
Ketika dilarang masuk, mahasiswa melanjutkan protes dengan duduk di tepi jalan, menyuarakan aspirasi mereka. Para mahasiswa menuntut pihak rektorat untuk keluar dan berdialog dengan mereka.
Dalam aksi tersebut, beberapa mahasiswa menyuarakan ketidakpuasan terkait kesulitan membayar uang kuliah tunggal (UKT). Salah satunya adalah Dewi, mahasiswi ITB, yang menyatakan kesulitannya membayar UKT dan menolak opsi pinjaman online.
Baca Juga; Prabowo Subianto Tekankan Pentingnya Pemberantasan Korupsi
Dewi, yang kesal dengan pembangunan fasilitas yang dianggapnya tidak terlalu penting, menegaskan bahwa kampus seharusnya membantu mahasiswa dengan cara yang lebih efektif daripada melalui pinjaman online.
Ketua Kabinet KM ITB, Muhammad Yogi Syahputra, menjelaskan bahwa protes mahasiswa ini merupakan respons terhadap kebijakan pembayaran UKT.
Ia berharap ITB dapat memaksimalkan beasiswa dan skema cicilan UKT, serta menghapus opsi pembayaran UKT melalui pinjol, yang dianggap semakin memberatkan mahasiswa dengan bunga yang tinggi. (jpg/salsa-pkl)
editor: Yosep
