BOGOR-RADAR BOGOR, Dalam rangka meningkatkan nilai tambah komoditas potensial di Kelurahan Cilendek Barat, Kota Bogor, mahasiswa KKN-T IPB University melakukan sosialisasi dan demonstrasi pengolahan ikan lele menjadi produk abon lele.
Baca Juga : Yuk Kulineran Bareng Teman di Mie Ayam Hiber, Tempatnya Bikin Cozy
Program kerja dengan nama OLES (Olahan Lele Siap Saji) ini dilaksanakan dengan melihat adanya potensi dari salah satu wilayah Cilendek Barat yang memiliki usaha budidaya ikan yang cukup besar.
Tim mahasiswa KKN-T IPB University bekerjasama dengan Kusman Hadiwijaya, pengusaha budidaya ikan di kawasan Cilendek Barat RW 16. Ia memiliki kolam budidaya ikan lele dan nila seluas 5000 m2 dengan jumlah 120 kolam.
Mahasiswa KKN-T IPB University menyampaikan cara pengolahan ikan lele menjadi abon lele hingga pengemasan yang tentunya memiliki nilai ekonomi lebih tinggi jika dibandingkan dengan ikan segar. Selain meningkatkan nilai jual, produk abon lele dapat memperluas target pasar karena cenderung disukai oleh semua kalangan.
Kusman Hadiwijaya mengaku, program kerja pengolahan pasca panen ikan lele menjadi abon lele sangat positif dan berharap kegiatan produksi dapat dilanjutkan. Kusman juga menilai produk abon lele memiliki prospek bisnis yang baik dengan harga jual produk bisa lebih kompetitif dibandingkan abon dengan bahan baku daging lainnya.
Kusman menyampaikan bahwa, usahanya memiliki bahan baku ikan lele yang mencukupi untuk memproduksi abon lele, sehingga diharapkan produksi abon lele dapat berlanjut dengan menyerap tenaga kerja sekitar dan ikut membantu meningkatkan ekonomi warga terutama kawasan Cilendek Barat.
Selain demonstrasi pengolahan abon lele, Mahasiswa KKN-T IPB University juga mensosialisasikan pengolahan hasil samping seperti tulang ikan yang dapat diolah menjadi tepung tulang ikan, kerupuk tulang ikan, pempek, dan lain-lain.
Mahasiswa KKN-T IPB University mengajak warga sekitar terutama Ibu-Ibu PKK untuk ikut serta mengolah ikan lele agar dapat mengembangkan usaha dengan bahan baku ikan lele yang memiliki ketersediaan yang melimpah di Cilendek Barat. Bahan baku yang ekonomis dan peralatan yang relatif sederhana menjadikan usaha abon lele potensial untuk dilakukan dengan biaya investasi yang relatif rendah.
Dwi Purwiningsih dan Dedeh Widyasari, selaku peserta kegiatan mengaku mendapat pengalaman positif dari kegiatan ini karena memperoleh pengetahuan dan informasi baru mengenai ikan lele yang dapat diolah menjadi abon.
Baca Juga : Mie Ayam Favorit Mahasiswa, Rasanya Memang Enak dan Bikin Ketagihan
Sebagai seorang ibu, kedua anggota Ibu-Ibu PKK tersebut senang ikan lele bisa jadi bahan karena harganya yang terjangkau dan mudah ditemukan serta memiliki kandungan gizi baik seperti protein, omega 3, lemak, dan lainnya sehingga dapat membantu pemenuhan gizi anak.
Selain itu, produk abon lele dapat diolah dengan varian rasa lainnya dan dapat dikenalkan ke masyarakat sekitar untuk memulai usaha abon lele. (*)
Editor : Yosep
