25 radar bogor

Misteri Kematian Sosok Perempuan dalam Peti Kemas, Polisi Ungkap Fakta-fakta yang Ditemukan!

Ilustrasi petugas KPPS di Kabupaten Bogor meninggal dunia karena kelelahan
Ilustrasi petugas KPPS di Kabupaten Bogor meninggal dunia karena kelelahan

JAKARTA-RADAR BOGOR, Pihak Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok, sampai saat ini masih menyelidiki dan merncermati gambar lokasi penemuan mayat perempuan di dalam peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok pada hari Selasa (16/1) lalu.

Baca Juga: Koper Pintar Dilarang Masuk Kabin, Bos Garuda Berikan Penjelasan

Iptu I Gusti Ngurah Putu Krisnha Narayana selaku Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada hari Selasa (23/1) mengungkapkan, dari gambar tersebut terlihat bahwa kaki jenazah tidak menggunakan alas kaki, sementara kuku jari tampak keruh dan memanjang

Informasi yang terdapat dalam foto lokasi ini, menurut Ngurah, sesuai dengan laporan dokter forensik dari Rumah Sakit Polri yang menyebutkan bahwa mayat tersebut ditemukan dalam keadaan kurang terawat.

“Kukunya panjang-panjang, kuku mayat itu. Jadi, dibilang macam enggak terawat begitu lo, kuku-kukunya itu lebih keruh dibanding normalnya. Jenazah ketika ditemukan, enggak pakai alas kaki, tidak pula ditemukan sandal pada saat di TKP,” kata Ngurah, dilaporkan oleh Antara News, Rabu (24/1).

Selain fakta tersebut, berbagai barang ditemukan bersama jenazah di dalam peti kemas, termasuk tas yang berada di sampingnya, satu sarung yang terletak di dalam tas, dua baju yang disimpan di dalam tas, satu baju yang terletak di luar tas, satu celana pendek yang dikenakan, satu botol plastik kosong, dan plastik yang berisi gula pasir.

“Bajunya dilepas di sini,” jelas Ngurah.

Menurutnya, keadaan di dalam peti kemas yang tertutup rapat cenderung lebih lembap daripada saat peti tersebut terbuka.

“Mungkin kepanasan, kami tidak tahu. Ini gulanya di sini dekat kaki, di sebelahnya ada botol plastik, mungkin air mineral yang sudah habis,” tambah Ngurah.

Ngurah menyatakan bahwa timnya akan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasi isi dari botol plastik tersebut, apakah itu air minum atau zat lainnya.

Dalam rangka mengungkap misteri kematian wanita di dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (16/1), polisi telah menerapkan berbagai disiplin ilmu, baik yang bersifat murni maupun terapan, termasuk ilmu investigasi kejahatan ilmiah (scientific crime investigation/SCI).

Penyelidikan tersebut menghadapi beberapa kendala, termasuk kesulitan dalam mendeteksi sidik jari karena kondisi jenazah yang telah membusuk.

Di sisi luar peti kemas berwarna hijau, tempat dimana jenazah ditemukan terdapat nomor SPNU 279186 8 22G1.

Ngurah menyampaikan bahwa timnya memiliki kemampuan untuk melacak rute pelayaran peti kemas berdasarkan nomor yang tertera di peti tersebut.

Hingga saat ini, Polres Pelabuhan Tanjung Priok telah menginterogasi satu saksi baru dengan inisial M, yang berusia sekitar 40 tahun. Dengan penambahan ini, total saksi yang telah diperiksa mencapai enam orang.

Sebelumnya, beberapa orang sudah menjadi saksi, termasuk orang yang pertama kali membuka peti kemas dengan inisial MZ, serta dua petugas keamanan di area terminal bongkar muat dengan inisial T dan K.

“Yang diperiksa terakhir ini, dia sebagai manajer lapangan perusahaan jasa pengiriman barang di sini,” ungkap Ngurah.

Pada hari Rabu (24/1), Polres Pelabuhan Tanjung Priok memiliki jadwal untuk melakukan pemeriksaan tambahan dengan saksi yang berasal dari Tanjung Perak, Surabaya.

Baca Juga: Hotman Paris Ungkap Jokowi Marah karena Pajak Hiburan Naik

Dalam perkembangan kasus ini, pihak berwenang terus berkoordinasi dengan Polres Pelabuhan Tanjung Perak terkait dengan rekaman CCTV sebelum peti kemas dikirimkan dengan kapal menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. (jpg/Ilyas-pkl)

Editor: Yosep