25 radar bogor

IHSG Menguat Tipis, Naik 0,28 persen Hingga Tembus 7.300

Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek, Jakarta, Selasa (2/1/2024). (SALMAN TOYIBI/JAWA POS)/sumber: jawapos.com

RADAR BOGOR, Pada akhir penutupan perdagangan bursa kemarin Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat tipis, Naik 0,28 persen ke level 7.247,928. Terdapat 211 saham menguat, 323 saham terkoreksi, dan 232 saham stagnan. Sabtu (20/1)

Pergerakan IHSG sejalan dengan rilis data perekonomian Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu, menurut penjelasan dari Analis pasar modal Hans Kwee. Laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan, penjualan ritel pada Desember 2023 naik 0,6 persen secara bulanan. Lebih tinggi dari proyeksi konsensus di 0,4 persen month-to-month (MtM).

Peningkatan penjualan ritel itu berkorelasi dengan inflasi yang diperkirakan bakal memanas. Akibatnya, ekspektasi pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) di pertemuan Maret 2024 mendatang turun menjadi 55 persen. Padahal sebelumnya peluang dovish bank sentral AS itu sudah tercatat di atas 60 persen.

Baca Juga: Neraca Perdagangan Cokelat Indonesia Masih Defisit, Kemenperin Lakukan Ini

“Ekspektasi pemotongan Maret menurun. Sejumlah pejabat the Fed juga menolak ekspektasi pasar tentang pemotongan suku bunga dimulai Maret dan 150 bps (basis point). Pelaku pasar nunggu data pertumbuhan ekonomi AS,” ucapnya kepada Jawa Pos tadi malam.

Selain itu, perekonomian Tiongkok menunjukan pelemahan. Seiring dengan krisis properti, deflasi, dan menurunnya permintaan maupun daya beli. Kabar tersebut tidak baik bagi pasar global termasuk harga komoditas.

Ditambah, tensi tinggi perang di Timur Tengah yang berkecamuk. Jika permintaan minyak menguat, maka berpotensi mendorong harga minyak dunia meroket. “IHSG berpotensi konsolidasi menguat dengan support di level 7.152 sampai 7.100 dan resistance di 7.277 hingga 7.393,” ucap Hans. (jpg/shindia-pkl)

editor: Yosep Awaludin