25 radar bogor

Laga Deltras Sidoarjo Vs Malut United Berakhir Ricuh

Pemain Deltras Sidoarjo sedang melakukan latihan. (Angger Bondan/Jawa Pos)

RADAR BOGOR, Antara Deltras Sidoarjo menghadapi Malut United yang berakhir imbang dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo dari Pertandingan lanjutan 12 besar Liga 2 dari grup Y, Sabtu (13/1) sore membuat laga berakhir ricuh.

Kericuhan itu terjadi lantaran suporter tim tuan rumah yakni Deltras Sidoarjo kurang puas dengan keputusan wasit yang menurut mereka kontroversial sehingga berakibat tim gagal meraih poin maksimal di kandang.

Sebelumnya, laga antara Deltras Sidoarjo menghadapi Malut United berakhir imbang 1-1.

Baca Juga: Paul Munster: Bangun Persebaya Surabaya Demi Liga 1 Jaya

Gol Deltras diciptakan oleh Dwiki Mardianto pada menit ke-29, sedangkan gol Malut United diciptakan oleh Jose Wilkson pada menit ke-33.

Setelah wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan, teror mulai diberikan kepada berupa pelemparan botol dari para suporter Deltamania.

Teror tersebut ditujukan kepada wasit yang dianggap oleh suporter merugikan tim asuhan Widodo Cahyono Putro itu.

Tak berhenti sampai disitu, ratusan suporter juga melakukan aksi turun ke lapangan sebagai bentuk protes mereka terhadap wasit. Tetapi wasit sudah terlebih dahulu diamankan masuk ke dalam ruangan.

Para suporter yang tersulut emosi masih berusaha melakukan protes itu kemudian berusaha ditenangkan oleh suporter Deltamania lainnya.

Hal tersebut akhirnya memicu terjadinya pertengkaran sesama suporter Deltras.

Dilansir dari Radar Sidoarjo (JawaPos Group) Pelatih Deltras Sidoarjo Widodo Cahyono Putro menanggapi kericuhan yang terjadi dan merasa memang keputusan wasit merugikan kedua tim.

“Sebenarnya penampilan kedua tim sama-sama oke, bisa dinikmati, tetapi lagi-lagi keputusan wasit selalu merugikan kedua tim yang sedang bertanding” ujarnya.

Keputusan wasit itu tak bisa diterima semua pemain, sehingga membuat para pemain dan suporter menjadi emosi dan tidak terkontrol.

“Yang terjadi malah permainan tidak enak ditonton karena terjadi keributan dan lawan melakukan delay terhadap permainan” sambungnya.

Ia mengatakan akan melupakan hasil imbang tersebut dan fokus menghadapi pertandingan selanjutnya.

Sementara itu, Ketua Deltamania Syaiful Baqirok memberikan pernyataannya dalam menanggapi kejadian ricuh tersebut seperti yang diunggah oleh akun instagram @deltamania_id.

“Kami mengakui bahwa kejadian turun serta kerusuhan d lapangan tersebut adalah sebuah kesalahan. Emosi dan kekecewaan tersebut adalah bentuk akumulasi protes terhadap wasit. Sebab beberapa laga Deltras, keputusan wasit kerap merugikan tim kami” ujarnya.

Tetapi ia menyatakan mau bagaimanapun juga aksi spontan turun lapangan tersebut merupakan sebuah kesalahan.

Dan ia telah bertindak dengan memberikan sanksi internal kepada oknum provokator yang membuat ratusan suporter turun ke lapangan.

“Dalam organisasi kami Deltamania, mereka yang kedapatan menjadi provokator akan diberikan sanksi internal yakni dilarang menonton pertandingan Deltras sampai akhir musim 2023/2024” kata dia pada unggahan instagram @deltamania_id hari Minggu (14/1).

Ia juga menyatakan sempat terjadi kesalahan komunikasi karena ada beberapa korlap internal yang sebenarnya sudah berusaha menghalau rekan-rekan Deltamania turun ke lapangan.

“Sampai saat ini kami terus memberikan pengertian kepada rekan-rekan Deltamania bahwa kejadian tersebut adalah sebuah kesalahan dan tak boleh terulang kembali” sambunya.

Syaiful berharap, dengan adanya kejadian ricuh kemarin itu dapat menjadi pelajaran berharga kedepannya.

Ia menyatakan dukungan kepada Deltras harus berbentuk positif tanpa merugikan pihak manapun. (jpg/shindia-pkl)

editor: Yosep Awaludin