25 radar bogor

Persik Kediri Kena Denda Rp 120 Juta Akibat Kericuhan Saat Lawan PSM Makassar

Suasana kericuhan yang terjadi antara Persik Kediri dan PSM Makassar saat bertanding di Stadion Brawijaya, Kediri pada Senin (18/12). (Sumber: JawaPos.com)

KEDIRI – RADAR BOGOR, Manajemen Persik Kediri harus berurusan dengan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akibat kericuhan yang terjadi saat pertandingan melawan PSM Makassar di Stadion Brawijaya pada Senin (18/12) lalu.

Kejadian itu akhirnya berbuntut panjang, hingga adanya pemberian sanksi denda oleh Komdis PSSI terhadap Persik.

Baca Juga: Perjalanan Dikri Yusron Jadi Pahlawan Mistar Persik Kediri

Diketahui, denda yang harus disetorkan pun jumlahnya tidak sedikit, yakni mencapai nilai Rp 120 juta.

Dilansir Radar Kediri (JawaPos Grup), pada Kamis (11/1), Persik mendapat tiga hukuman sekaligus dalam pertandingan tersebut.

Hukuman pertama terkait adanya pelemparan kemasan air mineral ke pemain PSM Makassar saat selebrasi. Dari hukuman itu, Persik didenda Rp 20 juta.

Kemudian yang kedua, hukuman karena beberapa Persikmania masuk ke area lapangan sesaat setelah tak terima dengan gol pertama yang ditorehkan PSM.

Alhasil, pertandingan harus dihentikan sejenak. Dalam kasus ini, Macan Putih didenda Rp 50 juta.

Lalu hukuman yang ketiga, didapat oleh Manajer Persik M. Syahid Nur Ichsan. Dia di sanksi akibat melakukan protes berlebihan hingga mendorong perangkat pertandingan.

Baca Juga: Suporter Persik Kediri Jadi Sumber Semangat Tim Musim Ini

Akibatnya, Syahid dilarang untuk berpartisipasi dalam empat pertandingan Macan Putih selanjutnya.

Selain itu, akibat sanksi terhadap Manajer Persik tersebut, klub Macan Putih harus membayar denda tambahan sebesar Rp 50 juta.

Sehingga, jika di total secara keseluruhan pelanggaran, Persik mendapat denda senilai Rp 120 juta.

Disisi lain, saat ditanya konfirmasinya terkait sanksi dari Komdis PSSI itu, Direktur Persik Kediri Souraiya Farina membenarkannya.

Ia juga mengatakan bahwa manajemen akan terus melakukan evaluasi. “Ini PR (pekerjaan rumah, red) besar dan perlu kerja sama,” terangnya.

Selain itu, Farina juga mengimbau kepada para suporter untuk terus mengedepankan sportivitas dan kondusifitas, baik di dalam dan luar stadion, entah saat atau sesudah pertandingan berlangsung.

“Jangan sampai lagi kejadian serupa terjadi lagi di Stadion Brawijaya,” harapnya.

Sebagai informasi, kericuhan yang berbuntut denda ini terjadi pada Senin (18/12).

Saat itu, pemain PSM Makassar Yuran Fernandes mencetak gol di menit ke-86, namun wasit utama tak langsung meniup peluit.

Baru setelah beberapa menit kemudian, wasit meniup peluit atas rekomendasi asisten wasit.

Baca Juga: PSB Bogor Comeback Lawan Persikasi Bekasi di Laga Pertama Liga 3 Jabar

Gol yang mulanya tidak sah tersebut lalu berubah menjadi sah. Hal itulah yang akhirnya membuat official dan suporter Persik tak terima.

Alhasil, protes keras pun terjadi hingga membuat pertandingan tersebut ditunda sampai lebih dari satu jam. (jpg/sela-pkl)

Editor: Yosep