25 radar bogor

Banyak Proyek Tidak Tuntas, APBD Kabupaten Bogor 2023 Alami SiLPA Ratusan Miliar

Sejumlah anak bermain di GOM Megamendung masih tertutup padahal sarana olahraga untuk masyarakat tersebut sangat dibutuhkan, hingga saat ini kelanjutan GOM masih dalam tahap perencanaan lanjutan. Foto : Radar Bogor / Hendi Novian

CIBINONG-RADAR BOGOR, Akibat banyak proyek tidak tuntas, APBD Kabupaten Bogor 2023 mengalami Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp 293 miliar.

Itu pun belum nilai final perhitungan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor.

Baca juga: Langgar Aturan, Satpol PP Bersih-Bersih 500 APK di Kabupaten Bogor

Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor, Achmad Wildan mengatakan, berdasarkan posisi kas di kas daerah terakhir, besaran SiLPA pada APBD Kabupaten Bogor sebesar Rp 293 miliar.

“Per 31 Desember 2023 ya, itu pun belum rekonsiliasi untuk tiap Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD),” ujarnya kepada Radar Bogor, Selasa (9/1/24).

Menurutnya, angka tersebut belum termasuk hitungan SiLPA di sektor fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dana Bantuan Opersional Sekolah (BOS) di Dinas Pendidikan, dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD di Kabupaten Bogor.

Sementara terkait berapa jumlah kegiatan yang tidak tuntas dan tidak terealisasi, pihaknya masih memproses rekonsiliasi di tiap SKPD.

“Data belum bisa diterbitkan untuk perSKPD, karena belum rekonsiliasi,” jelas Wildan.

Sementara itu, sejumlah SKPD Pemkab Bogor mengklaim serapan APBD Tahun 2023 telah mencapai di atas 90 persen.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Teuku Mulya menyatakan, serapan anggaran di dinasnya mencapai angka 96 persen dari total nilai Rp 290 miliar.

“SiLPA itu hanya 4 persen dengan nilai Rp 7-8 miliar,” katanya.

Dia mengungkapkan, SiLPA tersebut terjadi disebabkan beberapa faktor salah satunya efisiensi gaji para pegawai yang telah mengalami pensiun hingga keluar.

Kemudian efisiensi proyek penataan Kali Baru dengan nilai Rp 2 miliar dan retensi sebesar Rp. 3 miliar.

“Dan yang paling banyak mengalami efisiensi itu akibat proyek yang tidak dikerjakan sekitar ada 20 kegiatan mulai dari perencaan maupun fisik,” ungkap Teuku.

Baca juga: Pj Bupati Bogor: Media Adalah Mitra Berpikir dalam Upaya Membangun Kabupaten Bogor

Kemudian, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Bambang Tawekal juga mengklaim bahwa serapan anggaran di dinasnya termasuk tinggi mencapai angka 95,1 persen.

“Alhamdulilah berkat dorongan dari teman-teman Disdik, serapan anggaran kita tahun 2023 termasuk tinggi mencapai 95,1 persen,” tukasnya.(cok)

Penulis: Septi
Editor: Rany Puspitasari