25 radar bogor

Siti Atikoh Menangis Saat Temani Ganjar Jenguk Relawan Korban Penganiayaan

Siti Atikoh Supriyanti (Sumber: Jawapos.com)

JAKARTA – RADAR BOGOR, Tak kuasa menahan tangis saat mendampingi suaminya, Siti Atikoh Supriyanti, istri calon presiden nomor urut tiga itu terisak ketika menjenguk relawan yang jadi korban pengeroyokan oknum TNI di Boyolali Jawa Tengah. Ganjar Pranowo yang ditemani istrinya Atikoh itu datang menjenguk seusai melaksanakan kegiatan kampanye di Purworejo.

Kunjungan itu didampingi anggota DPR RI yang juga kader PDI Perjuangan Agustina Wilujeng, mereka langsung memasuki ruang perawatan. Ganjar dan Atikoh pun menyampaikan keprihatinan asal musibah itu.

Ada dua korban yang dirawat di RS tersebut. Ganjar menemui korban pertama bernama Slamet Andono. Keduanya berbincang dengan korban dan keluarga.

BACA JUGA : Ganjar Pranowo: Optimis Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Mahfud MD Siap Debat Cawapres KPU RI

Berikutnya Atikoh dan Ganjar menengok korban kedua bernama Arif Diva Ramandhani. Di momen ini lah Atikoh tak sanggup menahan air matanya.

“Aku nggak ikut ya Ayah, nggak tega aku lihatnya,” ucap Atikoh tak membersamai Ganjar menemui korban Arif.

Ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu tampak menyeka matanya berulangkali. Ia juga terus menghadap tembok sambil mengusap airmata dengan tissue.

Baca Juga: Sebanyak 80 Ribu Pegawai Kemenag Masih Berstatus Non-ASN

“Saya datang ke sini sebagai bentuk pertanggungjawaban karena dia pendukung saya,” ucap Ganjar usai menjenguk.

Ganjar pun mengaku telah menginstruksikan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud untuk melakukan langkah-langkah konkret yang harus dilakukan, mendampingi para korban dengan bantuan hukum, dan dukungan maksimal TPN.

“Biaya perawatan para korban kami tanggung semua. Sudah diurus teman-teman . Teman- teman di Boyolali kompak. Soal seperti itu langsung diberesi,” papar Ganjar.

BACA JUGA : Ganjar Jadi Presiden, Kredit Macet Nelayan Diputihkan

“Ini cerita rakyat yang harusnya bisa diingatkan. Siapapun tidak boleh mengatasnamakan apapun dengan semena-mena. Kami akan urus itu. Dan kami mengkomunikasikan, teman-teman di Jakarta sudah bicara dengan Panglima TNI, KSAD, saya juga sudah berkomunikasi dengan Pak Pangdam,” lanjutnya.

Meski demikian, Ganjar mengapresiasi  pihak TNI yang bergerak cepat menangani hal ini, saat ini 15 orang oknum dugaan penganiayaan tengah menjalani pemeriksaan. Ia pun meminta agar TNI menangani kasus ini sebaik-baiknya, transparan, dan memberikan rasa adil bagi korban, keluarganya, dan seluruh rakyat Indonesia.

“Sekaligus ini peringatan untuk siapapun untuk tidak melakukan tindakan semena-mena. Kami juga akan mengingatkan pendukung kami agar tertib untuk tidak memancing kemarahan. Hal ini harus dijadikan contoh agar tidak boleh terulang lagi,” pungkas Ganjar. (JPG/Nadira-PKL)

Editor: Yosep