25 radar bogor

Berada Dalam Ancaman Erupsi Gunung Salak, Pemcam Cigombong Bentuk Tim Kencana

Gunung Salak Cigombong
Pemcam Cigombong membentuk Tim Kencana (Kecamatan Tanggung bencana) serta melakukan pelatihan mitigasi bencana sebagai antisipasi erupsi Gunung Salak dan bencana longsor.

CIGOMBONG-RADAR BOGOR, Berada dalam ancaman erupsi Gunung Salak dan rawan longsor, Pemerintah Kecamatan Cigombong memperkuat pengamanan dan mitigasi bencana di wilayahnya.

Baca Juga : Begini Kondisi Desa di Kaki Gunung Salak Pasca Aktivitas Meningkat

Salah satunya dengan membentuk Tim Kencana (Kecamatan Tanggung bencana) serta melakukan pelatihan mitigasi bencana.

Camat Cigombong RE Irwan Somantri memaparkan, mitigasi dan penanganan bencana itu penting dilakukan. Terlebih, lokasi Desa Cigombong ini dekat dengan Gunung Salak. Juga masuk daerah rawan bencana longsor.

Untuk mengahadapi ancaman erupsi Gunung Salak yang bisa terjadi sewaktu-waktu, serta bencana longsor, upaya mitigasi terus dilakukan.

“Jadi kami laksanakan pelatihan sekaligus membentuk Kencana ini,” katanya kepada Radar Bogor Kamis (21/12/2022).

Ia memaparkan, pembentukan Tim Kencana ini sesuai dengan adanya surat edaran dari Sekda Kabupaten Bogor. “Pelatihan diisi dengan simulasi juga teori. Mulai dari pertolongan pertama korban bencana,” paparnya.

Sementara itu, Sekcam Cigombong, Yedi memaparkan, pelatihan tersebut diikuti 20 peserta. Mulai dari Satpol PP hingga petugas puskesmas. “Pelatihan ini berjalan selama dua hari. BPBD yang jadi pematerinya,” tuturnya.

Bentuk Destana

Seluruh desa yang ada di Kecamatan Cigombong masuk dalam daerah rawan bencana. Paling sering longsor.

Pembentukan Destana ( Desa tanggal bencana) terus dilakukan oleh pemerintah Kecamatan Cigombong. Ia menargetkan semua desa di Kecamatan Cigombong terbentuk Destana.

“Saat ini baru ada satu desa, kami akan terus bentuk Destana di semua desa yang ada di sini,” kata Camat Cigombong kepada Radar Bogor Kamis (21/12/2023).

Dengan terbentuknya Destana, kata dia, maka desa juga akan membentuk masyarakat tangguh bencana yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi di daerah rawan bencana.

Baca Juga : Gemoy, Topeng Prabowo Ramaikan Pasar Cigombong

Juga mampu menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan.

“Sehingga meski berada di daerah rawan bencana, namun masyarakat selalu siap dalam menghadapi bencana yang bisa datang kapan saja,” tukasnya. (all)

Reporter : Arifal
Editor : Yosep