25 radar bogor

Sendi Fardiansyah Masuk Top Tiga Besar Hasil Survei Calon Wali Kota Bogor

Lembaga Grup Riset Potensial merilis hasil survei terkait Kriteria Pemimpin Ideal Kota Bogor pada 2024. Dede/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Lembaga Grup Riset Potensial merilis hasil survei terkait Kriteria Pemimpin Ideal Kota Bogor pada 2024.

Hasilnya, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menduduki peringkat pertama sebesar 19 persen sebagai tokoh yang dianggap ideal memimpin kota Bogor ke depan.

Executive Director Lembaga Grup Riset Potensial, Linggar Kharisma mengatakan, survei publik bertajuk Survei Kriteria Pemimpin Ideal Kota Bogor 2024 dilakukan pada 20-26 November 2023 lalu.

Baca juga: Sah! DPRD Kota Bogor Umumkan Tiga Nama Pj Wali Kota, Ini Dia Namanya

Dalam riset itu, pihaknya merangkum 22 nama tokoh yang digadang- gadang akan maju dalam gelaran Pilkada Walikota Bogor 2024 mendatang.

Menurut dia, Dedie A Rachim yang merupakan calon incumbent memperoleh peringakat pertama yakni (19%) sebagai tokoh yang dianggap ideal memimpin kota Bogor ke depan.

Selain nama Dedie Rachim, muncul dua nama lain yang dianggap ideal untuk menjadi pemimpin kota Bogor yakni, Syahrul Gunawan sebanyak (15%) dan Sendi Fardiansyah memperoleh (11%) persen.

“Bagian akhir dari survei ini ditutup dengan sedikit mengupas angka popularitas dan keterpilihan (elektabilitas) 22 nama tokoh yang kami sajikan kepada para responden,” ujar Linggar, Kamis, (7/12).

Linggar juga mengungkapkan, nama Syahrul Gunawan (38,2%), Dedie Rachim (36,2%), Rieke Diah Pitaloka (19,3%), Achmad Ru’yat (16,9%), serta Sendi Fardiansyah (15,6℅) berturut-turut menduduki top-5 ranking teratas tokoh dengan tingkat popularitas tertinggi.

“Daftar nama tokoh dengan angka popularitas tertinggi tersebut, ternyata tidak berbanding linier dengan angka keterpilihannya,” ungkapnya.

Untuk indikator elektabilitas, nama Dedie Rachim (14%), Syahrul Gunawan (11%), dan Sendi Fardiansyah (10%), menduduki tiga nama tokoh dengan angka keterpilihan tertinggi.

“Tiga nama tadi, disusul oleh beberapa nama tokoh lain seperti Habib Hasan Alatas (4%), Jenal Mutaqin (3%), Yane Ardian Rachman (2%), Denny Mulyadi (2%), Raendi Rayendra (1%), Rieke Dyah Pitaloka (1%), serta Achmad Ru’yat (1%),” paparnya.

Indikator kepemimpinan yang dianggap ideal bagi masyarakat kota Bogor, setelah pejabat petahana demisioner, juga tak luput dicermati.

Kepemimpinan yang memiliki gagasan untuk meningkatkan ekonomi daerah (46%), menjadi karakteristik ideal yang paling dianggap penting oleh masyarakat.

Selain mempunyai gagasan menanggulangi berbagai masalah di kota Bogor (45%), dan juga yang tak kalah penting adalah pemimpin ke depan, menurut para responden, perlu berasal dari warga asli kota Bogor (45%).

Survei tersebut, kata Linggar, dilakukan pada 6 kecamatan, serta 17 kelurahan se Kota Bogor dan melibatkan 301 responden yang terdiri dari berbagai kelompok usia, jenis kelamin, pekerjaan, serta tingkat pendidikan.

“Melalui metode survei proportional systematic random sampling, dan angka margin of error sebesar 5,7%, serta interval kepercayaan sebesar 95%,” ungkapnya.

Survei kali ini juga menangkap beberapa temuan yang dapat dijadikan acuan, sebagai bahan diskusi dan pengambilan keputusan, dari para pihak yang memiliki kepentingan.

Hasil survei biro riset yang berdiri sejak tahun 1994 itu, juga menemukan fakta menarik terkait dengan masalah yang ada di Kota Bogor.

Sebesar 67% responden mengakui, bahwa persoalan kemacetan lalu lintas di sepanjang jalan utama kota Bogor, merupakan masalah paling krusial yang saat ini dihadapi.

Setelah kemacetan, angka sulitnya lapangan pekerjaan (62%) juga menjadi permasalahan lain yang tak kalah penting disoroti warga kota Bogor.

Menyangkut angka kepuasan, penanganan Pemerintah Kota Bogor dalam mengelola kebersihan, mendapat apresiasi paling tinggi dari masyarakat.

Tercatat 85% warga kota Bogor yang menyatakan dirinya puas terhadap cara Pemerintah Kota Bogor dalam mengatasi persoalan kebersihan.

Baca juga: Beredar Tiga Nama Calon Pj Wali Kota Bogor, Tidak Ada dari Kemendagri

Penataan tata ruang (84%), serta peningkatan mutu sekolah (83%) menjadi dua hal lain yang turut membuat masyarakat puas terhadap kinerja Pemerintah Kota Bogor.

Sebaliknya, isu ketersediaan lapangan kerja (27%), penanggulangan KKN (43%), dan perihal pemberdayaan/pembinaan UMKM (48%) menjadi 3 isu utama di mana angka kepuasan masyarakat terlihat cukup rendah. (ded)

Penulis: Dede
Editor: Rany Puspitasari