25 radar bogor

HUT ke-78, PGRI Kota Bogor Gelar Seminar dan Diskusi Panel

PGRI
PGRI Kota Bogor menggelar Seminar dan Diskusi Panel bertajuk Tantangan Pembangunan Pendidikan di Aula DPRD Kota Bogor, pada Kamis (23/11/2023). REKA/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, PGRI Kota Bogor menggelar Seminar dan Diskusi Panel bertajuk Tantangan Pembangunan Pendidikan di Aula DPRD Kota Bogor, pada Kamis (23/11/2023).

Baca Juga : Lebih dari Sebulan ASN Gelar Opsir, Pembayaran PBB di Kota Bogor Capai Rp19,4 Miliar

Wakil Ketua PGRI Kota Bogor, Usman Tonda mengatakan, seminar yang diikuti 240 anggota PGRI itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun PGRI ke-78 dan Hari Guru Nasional.

Ia menjelaskan seminar tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait visi, misi, serta aturan tentang kependidikan seperti Undang-undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional (Sikdiknas), UU Guru dan Dosen, dan Peraturan Daerah Pendidikan Kota Bogor.

“Pada sesi ketiga seminar ini kami membedah problematika pendidikan di Kota Bogor dan langkah yang harus kita lakukan dalam mengatasi berbagai problematika pendidikan itu,” ujarnya.

Salah satunya mengenai indeks pembangunan manusia dan harapan lama sekolah Kota Bogor yang masih menempati posisi ke-5 se-Jawa Barat. PGRI Kota Bogor ingin merekomendasikan langkah penanggulangan melalui program Dinas Pendidikan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah.

Selain seminar itu, HUT PGRI ke-78 juga diisi dengan kegiatan Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) di Kota Bogor dan se-Jawa Barat, tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Dreded, serta perayaan di Jakarta.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim mengakui penanganan masalah dalam dunia pendidikan bukanlah urusan yang mudah. Namun hal itu perlu dilakukan sebab pembangunan kota menurut dia bukan saja soal infrastruktur, tetapi juga manusianya.

Dedie melihat rasio sekolah yang belum seimbang antar jenjang masih menjadi persoalan pelik di Kota Bogor. Kondisi ini juga turut berpengaruh pada harapan lama sekolah Kota Bogor yang hanya 10,5 tahun saja.

“Makanya saya terus meminta untuk adanya merger sekolah SD. Saya juga berharap urusan pendidikan menjadi holistik dikelola orlh Kabupaten atau Kota saja semuanya, dengan cara itu akan lebih mudah,” ujar dia.

Di samping itu, persoalan tawuran, narkoba, seks bebas, penggunaan gadget, dan perbedaan antara karir dan pendidikan menjadi tantangan yang dihadapkan pada dunia pendidikan. Menurutnya pendidikan karakter di sekolah perlu diperkuat sebagai solusi atas permasalahan itu.

Baca Juga : FORKOT Kota Bogor, Ajang Persiapan Menuju FORPROV Jabar 2024

Selain itu Dedie juga berpendapat sekolah harus mengedepankan minat dan bakat anak sehingga bisa mendapat pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan yang dijalani.

Dalam seminar PGRI ini turut hadir sebagai panelis Ketua Dewan Pendidikan Kota Bogor, Deddy Karyadi dan Ketua DPRD Kota Bogot Atang Trisnanto. Serta Akademisi Muhammad Syafii, dan Rais Hidayat sebagai pembahas topik. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep