PASURUAN-RADAR BOGOR, TNI AU terus berupaya mengevakuasi bangkai pesawat Super Tucano yang jatuh di kawasan Bromo, Jawa Timur. Proses evakuasi sendiri terhambat oleh cuaca buruk.
Baca juga : Begini Kondisi Pesawat Super Tucano Sebelum Jatuh di Bromo
Kadispenau Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati menjelaskan, beberapa bagian dari pesawat telah berhasil dievakuasi. Evakuasi sempat tersendat karena terkendala masalah cuaca di lokasi yang terjal dan berbukit-bukit sehingga sangat mengganggu proses evakuasi.
Agung juga memastikan, VDR/NCDC (Video Data Recorder / Network Centric Data Cartridge) dari Super Tucano sudah berada di Lanud Abdulrachman Saleh.
“Namun meskipun NCDC bisa dibaca tetapi khusus Flight Recorder dari pesawat harus dikirim terlebih dahulu ke luar negeri untuk dibaca, untuk itu kita perlu waktu untuk menganalisa karena harus dikirim dulu” ujar Agung, Senin (20/11).
Agung menjelaskan proses pencarian dan pengumpulan barang-barang di lokasi jatuhnya pesawat akan terus dilakukan sesuai dengan kondisi cuaca.
“Pesawat akan dipotong-potong beberapa bagian agar mudah diangkut melalui jalan darat, karena jalan udara dengan helikopter tidak menjadi opsi yang mungkin karena selain faktor cuaca juga lokasi yang ekstrim, diharapkan dalam waktu seminggu kedepan sudah bisa diangkut seluruhnya” ujarnya.
Diketahui, peristiwa kecelakaan ini tersiar pertama kali dari beredarnya video amatir warga yang menemukan puing pesawat. Dari video yang beredar pesawat berwarna abu-abu milik TNI AU itu tampak jatuh di area perbukitan. Pesawat rusak parah. Terlihat ada api menyala di bagian kokpit pesawat, bahkan sempat terdengar ledakan yang membuat warga kaget.
Dalam video itu terlihat pesawat memiliki nomor ekor TT-3103. Terdapat pula gambar bendera Merah Putih. Posisi ekor pesawat sudah terpisah dari badannya.
TNI AU menjelaskan mengenai jatuhnya pesawat tempur miliknya. Pesawat yang hilang kontak ternyata berjumlah dua unit. Keduanya ada pesawat EMB 314 Super Tucano.
Kedua pesawat terbang dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang pada Kamis (16/11) siang. Kedua pesawat kemudian hilang kontak di daerah Pasuruan, Jawa Timur.
“Pesawat dengan tail number TT-3103 dan TT-3111 mengalami lost contact saat melaksanakan misi Profisiensi Formation Flight dengan rute penerbangan Lanud Abd Saleh – Area Latihan – Lanud Abd,” kata Kadispenau Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati.
Baca juga : Penyebab Dua Pesawat Super Tucano Jatuh Diduga Karena Cuaca Buruk
Pesawat tercatat take off dari Lanud Abdulrachman Saleh pukul 10.51 WIB dan dinyatakan hilang kontak Pukul 11.18 WIB. Informasi jatuhnya pesawat diterima dari masyarakat.(jpg)
Editor : Yosep/Taufik-Pkl