25 radar bogor

Panggilan Untuk Para Pemimpin Dunia dari RS Indonesia Melalui MER-C, Viralkan!

Melalui akun media sosial X pada Jumat (17/11), MER-C menyatakan bahwa RS Indonesia di Gaza sudah tidak dapat beroperasi.

BOGOR-RADAR BOGOR, Kabar tidak menyenangkan datang dari RS Indonesia yang ada di Gaza.

Melalui akun media sosial X pada Jumat (17/11), MER-C menyatakan bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza sudah tidak dapat beroperasi.

“RS Indonesia sudah tidak bisa beroperasi, dan hampir semua RS di Gaza tidak berfungsi. Let’s scream to the world, viralkan. STOP GENOCIDE” tulis @mercindonesia.

Baca juga: Paket Seribu Cinta Untuk Palestina, Kemas 1 Kontainer Penuh Family Kit

Sebelumnya, pihak MER-C Indonesia mengabarkan bahwa mereka kehilangan kontak dengan para voluntir di Gaza, selama 3 hari berturut-turut.

Aksi penyerangan dan penjajahan yang terus dilakukan Israel terhadap Palestina, masih belum mereda bahkan semakin parah.

Beberapa hari terakhir, setelah menyerang pemukiman, kamp pengungsi dan universitas, rumah sakit menjadi sasaran selanjutnya bagi para tentara Israel.

Lebih dari satu bulan aksi genosida, korban terbunuh di Jalur Gaza mencapai lebih dari 11.000 nyawa yang terdiri lebih dari 4.000 anak-anak dan 3.000 lebih perempuan.

Bahkan sebelum itu, rumah sakit di Gaza seperti Rumah Sakit Indonesia, dan Al Shifa terancam shutdown karena kehabisan bahan bakar yang pemasokannya diputus oleh Israel.

Para staf medis harus melakukan pengobatan terhadap pasien dengan peralatan seadanya tanpa lampu, tanpa anestesi dan tanpa peralatan yang perlu ditunjang listrik.

Banyak video yang tersebar di media sosial yang menampilkan keadaan gawat, seperti tindakan operasi yang hanya disinari dari cahaya senter hp, atau bayi-bayi yang terpaksa dikeluarkan dari inkubator.

Kini setelah mendapat kabar bahwa RS Indonesia sudah tidak bisa berfungsi, MER-C Indonesia menulis surat terbuka yang ditjukan bagi para pemimpin dunia.

“Dear World Leaders, may this letter find you well. We write this letter to urgently call you to exert your power and make efforts to end the repeat of another Nakba in Palestine” buka surat tersebut.

Surat yang disampaikan melalui video yang berisi potongan-potongan kondisi di Gaza ini ditulis di Jakarta pada (14/11).

“Kita mungkin memiliki sikap yang berbeda tentang Hamas dan Israel. Tapi sebagai manusia, saya percaya bahwa hati nurani kita dapat mengetahuinya, bahwa tidak ada tindakan militer yang harus diambil ketika jelas itu akan memakan korban warga sipil, wanita dan anak-anak. Sudah lebih dari sebulan Gaza bukan lagi kamp konsentrasi besar, tapi kamp kematian”

MER-C menjelaskan tentang bagaimana keadaan sesungguhnya yang terjadi di Gaza, melalui laporan staf atau voluntir mereka yang diutus kesana.

Mereka menjelaskan bahwa petinggi Israel memang merencanakan penjajahan secara sistematis, seperti tidak membedakan Hamas dan warga sipil, memutus pasokan air bersih, makanan dan listrik ke Gaza, serta penyerangan berkepanjangan yang diakui sendiri oleh Perdana Menteri Israel.

“MER-C, Medical Emergency Rescue Committee membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza pada Mei 2011. Sejak didirikan, Rumah Sakit Indonesia secara aktif menyediakan layanan medis untuk Palestina. Tidak ada pihak non-palestina yang mengetahui lebih baik dari kita apa yang dilakukan Israel setiap harinya terhadap Palestina. Serangan itu berada di level yang tidak pernah kami duga mungkin terjadi dilakukan oleh manusia manapun” lanjutnya.

Surat itu juga menyampaikan bagaimana Direktur Rumah Sakit Indonesia yang putus asa mencari bantuan kemanusiaan untuk bahan bakar dan perlengkapan medis karena rumah sakit tidak lagi bisa menyediakan suntik steril untuk pasien.

“Ribuan IDP tersebar di sekitar rumah sakit di Gaza. Petugas medis dan paramedis tidak yakin atas keselamatan mereka saat melakukan tugas kemanusiaan karena Israel juga mengebom ambulan. Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Tidak ada yang merasa aman di Palestina. Warga sipil, paramedis, bahkan jurnalis. Berapa banyak lagi korban untuk membuat Israel puas terhadap darah Palestina sementara dunia hanya menonton?”.

Baca juga: Warga Cileungsi Ini Berhasil Dievakuasi dari Gaza Palestina

Melalui surat ini, MER-C berharap para pemimpin dunia menggunakan kekuasaannya untuk menghentikan penyerangan Israel yang tidak manusiawi serta mengambil tindakan nyata untuk para korban di Gaza.

Selain itu, Tenaga Kesehatan Indonesia juga melakukan doa bersama pada (17/11) sebagai aksi solidaritas bagi paramedis yang berjuang di Gaza. (*)

Editor: Rany Puspitasari