25 radar bogor

Sambangi Finalis Bogorku Bersih Kategori SD, Begini Penilaian Juri Utama

Bogorku Bersih
Jajaran juri utama lomba kebersihan Bogorku Bersih 2023 menyambangi sekolah-sekolah yang menjadi finalis Bogorku Bersih Kategori SD pada Kamis (16/11/2023). REKA/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Jajaran juri utama lomba kebersihan Bogorku Bersih 2023 menyambangi sekolah-sekolah yang menjadi finalis Bogorku Bersih Kategori SD pada Kamis (16/11/2023).

Baca Juga ; Tahap Akhir Penilaian, Juri Utama Bogorku Bersih Tinjau Kebersihan 10 SD Finalis

Peninjauan dan pemeriksaan yang digelar merupakan bentuk penilaian akhir untuk menemukan juara-juara baru di ajang Bogorku Bersih ke-8 ini.

Di kesempatan pertama penilaian ini, jajaran juri yang terdiri dari kalangan Pejabat Dinas Pendidikan, tokoh Kota Bogor, akademisi dari Perguruan Tinggi, hingga pengusaha ini menyambangi 7 sekolah yang berhasil melangkah menjadi finalis.

Ketua Juri Utama Kategori SD, Sasongko S Putro mengatakan, dari hasil peninjauan dan pemeriksaannya setiap sekolah memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Bahkan menurutnya baiknya mutu sarana prasarana (Sarpras) yang dimiliki tidak menjamin nilai yang diperoleh sekolah menjadi tinggi. Sebab aspek budaya dan karakter kebersihan yang tumbuh dalam diri anaklah yang menjadi komponen penting dalam penilaian.

Karena menurutnya, kebersihan tidak bisa disulap begitu saja. Melainkan butuh pengajaran karakter hidup bersih dan sehat sejak dini.

“Penilaiannya relatif. Masing-masing juri punya fokus penilaian berbeda-beda. Ada sekolah yang sarprasnya “wah”. Ada juga yang sarpras kurang mendukung, tapi mereka punya motivasi tinggi dari kepala sekolah, guru, hingga orang tua siswa,” ujarnya.

Terdapat 14 komponen penilaian di tahap akhir Bogorku Bersih 2023. Komponen tersebut antara lain program atau kebijakan kegiatan kebersihan sekolah, jadwal piket kebersihan kelas, jadwal kegiatan inovasi kebersihan sekolah, sarana kebersihan sekolah.

Kemudian kebersihan lingkungan sekolah, ruang kepala sekolah atau ruang guru, ruang kelas, kantin dan inovasi pengelolaannya, kebersihan ruang pendukung seperti UKS, laboratorium, ekstrakurikuler dan tata kelolanya

Komponen penilaian juga meliputi kebersihan toilet umum dan sirkulasinya TPS dan tata kelolanya, kegiatan 3R, biopori, sumur resapan. Selanjutnya juga ada kebersihan taman atau penghijauan di lingkungan sekolah, serta tingkat partisipasi siswa dan orang tua dalam menjaga lingkungan dsn kebersihan sekolah.

Secara garis besar, Susongko menyebut pihak juri sudah dapat melihat keunggulan yang dimiliki beberapa sekolah sebagai perbandingan pemilihan juara.

Dalam penilaian akhir ini, para finalis Bogorku Bersih kembali memperkenalkan regulasi dan inovasi mereka dalam menanggulangi timbulan sampah di sekolah.

Di antaranya memerintahkan anak untuk membawa bekal atau wadah saat ingin jajan, menerapkan sistem piket bergantian, membuat lubang biopori, hingga pemanfaatan barang bekas sebagai pot tanaman.

Baca Juga : Jalani Penilaian Akhir, Ini Catatan yang Mesti Diperhatikan Finalis Bogorku Bersih

Namun, biopori yang telah dibuat oleh pihak sekolah mendapat sorotan dari juri. Seperti yang disampaikan juri Kamir R Brata, penemu biopori. Menurutnya biopori seharusnya dibiarkan terbuka tidak dilengkapi dengan pipa.

“Dibiarkan saja supaya bioporinya hidup, kemudian mikroorganisme di dalamnya mengurai sampah-sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang. Dengan begitu air juga bisa terserap,” ujarnya. (fat)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep