JAKARTA-RADAR BOGOR, Penyebab dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh TNI Angkatan Udara jatuh di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, masih dalam penyelidikan.
Baca Juga : Cari Tahu Penyebab Kecelakaan, Dua Pesawat Super Tucano Diperiksa Secara Menyeluruh
Namun, diduga penyebab kecelakaan ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang buruk. Dalam jumpa pers di Lanud Abd Saleh Malang, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati menyatakan bahwa pilot tidak memiliki jarak pandang maksimal akibat cuaca buruk.
Agung menegaskan bahwa, penyebab kecelakaan pesawat Super Tucano ini tampaknya berkaitan dengan cuaca, namun ia belum dapat memastikannya sepenuhnya. “Penyelidikan masih akan dilakukan lebih lanjut,” ucapnya.
Menurutnya, empat pesawat yang terlibat sedang menjalani sesi latihan formasi rutin ketika cuaca memburuk.
Awalnya pesawat-pesawat tersebut membentuk formasi dalam cuaca baik, namun kemudian terjadi cuaca buruk. Saat melintas dalam kondisi cuaca buruk, pesawat melakukan manuver untuk mengatasi situasi tersebut.
Namun, setelah itu terjadi hilang kontak pada dua pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103. Dua pesawat lainnya berhasil menghindar dari cuaca buruk.
Agung menambahkan bahwa, TNI AU telah mengirimkan tim untuk mencari data recorder pesawat Super Tucano tersebut.
Data recorder ini menyimpan berbagai informasi penting, mulai dari saat pesawat lepas landas hingga terjadinya kecelakaan.
Data ini berisi termasuk rekaman suara, gambar dari kamera pesawat, ketinggian, kecepatan, posisi, dan informasi lainnya.
Baca Juga : Pesawat TNI AU Jatuh Menabrak Tebing di Pegunungan Pasuruan
Kepada masyarakat setempat, Agung memberikan imbauan agar tidak menyentuh atau memindahkan serpihan pesawat Super Tucano yang dapat ditemukan.
Hal ini dikarenakan bahwa serpihan tersebut diperlukan untuk melakukan penyelidikan dan menentukan penyebab utama kecelakaan. (jpg)
Editor ; Yosep