25 radar bogor

Presiden Jokowi Optimis Perjanjian Investasi dengan Freeport Akan Membawa Kenaikan Saham untuk Indonesia

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menerima Chairman Freeport McMoRan, Ricard Adkerson.

WASHINGTON DC-RADAR BOGOR, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menerima Chairman Freeport McMoRan, Ricard Adkerson.

Baca juga : Menaker Minta Gubernur Segera Tetapkan UMP dan UMK Secepatnya

Dilansir dari setkab.go.id pada Selasa (14/11), pertemuan tersebut terjadi di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, Amerika Serikat (AS), pada Senin (13/11).

Pertemuan tersebut menjadi ajang diskusi terkait penambahan saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang yang telah mencapai tahap akhir.

Presiden Jokowi menyampaikan kegembiraannya terkait perkembangan pembahasan tersebut.

“Saya senang mendengar pembahasan penambahan 10 persen saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun telah mencapai tahap akhir,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi berharap agar pembahasan tersebut dapat diselesaikan pada akhir November tahun ini. “Selesai di akhir bulan ini,” tambahnya.

Menko Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim, Erick Thohir, menjelaskan bahwa hubungan antara Indonesia dan AS terus meningkat.

Hubungan tersebut, terutama di sektor perdagangan, menjadi fokus utama kerja sama antara kedua pihak.

“Surplus perdagangan kita dengan Amerika [Serikat] sudah mencapai hampir 16 miliar Dolar AS, dan pertumbuhannya beberapa tahun terakhir cepat,” kata Erick.

Erick menyoroti fakta bahwa investasi AS di Indonesia saat ini menduduki peringkat keempat, suatu pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hal ini menjadi dasar bagi Presiden Jokowi untuk terus mendorong investasi AS di Indonesia, termasuk dari Freeport McMoRan.

“Kita memiliki 51 persen saham melalui BUMN, dan ini menjadi keuntungan bagi kita,” jelas Erick.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan CEO Freeport McMoRan juga membahas tentang hilirisasi yang dilakukan oleh perusahaan tambang tersebut.

Erick Thohir menyampaikan bahwa Freeport tidak hanya berfokus pada kegiatan penambangan emas dan tembaga.

Mereka juga telah melakukan investasi dalam pembangunan smelter untuk mengolah hasil tambang.

“Ini merupakan investasi yang kita hilirisasi, yang sebelumnya terfokus pada kegiatan pertambangan emas dan tembaga.”

“Saat ini, investasi tersebut telah mengalami transformasi menjadi kegiatan industrialisasi melalui pembukaan smelter di Surabaya,” ungkapnya.

Erick juga menegaskan bahwa pihak Freeport menunjukkan komitmennya untuk membangun smelter di lokasi lain di Indonesia, seperti di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

“Tidak hanya di Surabaya, Freeport punya komitmen membangun juga smelter di Fakfak—di Papua,” ujar Erick.

Turut hadir dalam pertemuan ini adalah Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.

Disusul Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dan Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani.

Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Baca juga : Ganjar Pranowo Dorong Hilirisasi Produk Pertanian Lokal

Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan investasi, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.(jpg)

Editor : Yosep/Taufik-Pkl