25 radar bogor

Melalui Program DMI IPB 2023, Pelaku UMKM Merasa Didampingi

DMI IPB 2023
Pelatihan Technosociopreneur dalam rangka Program Dosen Mengabdi Inovasi atau DMI IPB 2023 disambut antusias warga Desa Pesudukuh, Kecamatan Bagor, Nganjuk.

NGANJUK-RADAR BOGOR, Pelatihan Technosociopreneur dalam rangka Program Dosen Mengabdi Inovasi atau DMI IPB 2023 disambut antusias warga Desa Pesudukuh dan Balongrejo, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, Minggu (12/11/2023).

Baca Juga : Dosen IPB Dorong Kemandirian Digital Desa Wisata di Nganjuk Lewat Pelatihan

Ny Hartuti, warga Desa Pesudukuh bercerita banyak terkait komoditas hasil pertanian yang dihasilkan oleh UMKM di desanya. Bukan hanya komoditas pangan tetapi juga kerajinan.

“Sebagian warga kita juga sudah paham teknologi tapi sebagian juga kurang percaya diri,” ungkapnya.
Untuk itu dia menyambut baik program DMI IPB 2023 yang menyasar desanya.

“Yang kami butuhkan pendampingan dari bapak bapak bagaimana penguasaan komunikasi digital membuat produk umkm kami maju semakin menarik, dikenal masyarakat secara luas dan bisa dipasarkan” terangnya.

Hal senada disampaikan Romi Yumiani, Kepala Desa Pesudukuh. Pihaknya membutuhkan ide ide kreatif dan pendampingan secara intensif dari kampus untuk mengembangkan potensi desanya.

“Kita juga ingin desa kita maju dan potensi desa bisa dioptimalkan untuk meningkatkan ekonomi warga desa,” ungkapnya.

Merespon pertanyaan peserta pelatihan, Dr Wahyu Budi Priatna Dosen SV IPB dalam program DMI IPB 2023 memberi saran agar dibentuk kelompok-kelompok. Kelompok yang sadar teknologi dijadikan satu kelompok dan kelompok produksi umkm dijadikan satu kelompok.

“Dengan membentuk kelompok, jadi pembinaan lebih mudah. Dan yang lebih penting membangun kekompakan, bersinergi dan berkolaborasi,” ujarnya.

Baca Juga : IPB University Borong Enam Penghargaan Sekaligus pada ajang Anugerah Humas Indonesia 2023

Sinergi atas kelompok menjadi hal yang penting dan jangan lupa mempromosikan produk secara digital sebuah keharusan.

“Produk itu harus enak, Kalau enak kita mempromosikan juga lebih mudah,” ungkap penggemar nasi “becek” makanan khas Kota Nganjuk tersebut. (*)

Editor : Yosep